Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 05 Oktober 2025
home masjid detail berita

Tafsir Al-Anbiya Ayat 52-66: Keteguhan Ibrahim dalam Dakwah Tauhid

fajar adhitya Rabu, 18 Mei 2022 - 18:21 WIB
Tafsir Al-Anbiya Ayat 52-66: Keteguhan Ibrahim dalam Dakwah Tauhid
Ilustrasi. Foto: Langit7.id/iStock.
LANGIT7.ID, Jakarta - Nabi Ibrahim alaihis salam merupakan salah satu ulul azmi, artinya memiliki keteguhan luar biasa dalam menjalankan syariat Allah Swt dan menyeru kepada tauhid. Nabi Ibrahim pernah menghancurkan berhala dan menyisakan satu buah untuk kaumnya.

Nabi Ibrahim menyisakan satu berhala yang paling besar. Maksud kekasih Allah menyisakan satu berhala adalah agar kaumnya dapat berpikir ulang tentang penyembahan mereka kepada sebuah batu yang tak bisa berbuat apa-apa.

Allah menceritakan kisah ini kepada Nabi Muhammad dalam Surat Al-Anbiya ayat 52 sampai 66. Saat itu, Nabi Ibrahim melakukan protes keras terhadap Azar, ayahnya dan kaumnya yang menyembah berhala.

Allah mengaruniakan petunjuk kepada Ibrahim, sehingga ia bertanya kepada ayahnya Azar yang sedang berkumpul bersama kaumnya. Mengapa mereka membuat patung-patung yang tak berdaya untuk disembah.

Baca Juga: Tafsir Al-Araf Ayat 80: Homoseks Kejahatan Terbesar Manusia dari Kaum Sodom

Azar dan kaumnya menjawab pertanyaan Ibrahim dengan pernyataan bahwa mereka menyembah patung hanyalah sekedar mengikuti perbuatan nenek moyang mereka. Singkatnya, mereka tidak memahami apa yang mereka lakukan melainkan hanya taklid buta kepada tradisi.

“Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan (pemilik) langit dan bumi; (Dialah) yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang yang dapat bersaksi atas itu,” kata Nabi Ibrahim.

Tak lama setelahnya Nabi Ibrahim pun mengambil kapak dan menghancurkan satu persatu berhala hingga berkeping-keping. Namun, Nabi Ibrahim menyisakan satu berhala yang paling besar untuk menjadi saksi perbuatannya.

“Sebenarnya (patung) besar itu yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada mereka, jika mereka dapat berbicara,” kata Nabi Ibrahim saat kaumnya bertanya siapa yang menghancurkan berhala.

Baca Juga: Bagaimana Panduan Islam terhadap Pergaulan di Media Sosial?

Jawaban Ibrahim ternyata sangat mengagetkan mereka, sebab tidak sesuai dengan harapan mereka, karena Ibrahim tidak memberikan pengakuan bahwa ia yang melakukan pengerusakan. Ia mengatakan bahwa yang melakukan pengerusakan terhadap patung-patung itu justru adalah patung terbesar yang masih utuh.

Jawaban semacam itu dimaksudkan Ibrahim untuk mencapai tujuannya, yaitu untuk menyadarkan kaumnya bahwa patung-patung itu tidak patut untuk disembah, karena ia tidak dapat berbuat apa-apa.

Berikut Surat Al-Anbiya ayat 52 sampai 66:

اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖ مَا هٰذِهِ التَّمَاثِيْلُ الَّتِيْٓ اَنْتُمْ لَهَا عَاكِفُوْنَ - ٥٢

(Ingatlah), ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?”

قَالُوْا وَجَدْنَآ اٰبَاۤءَنَا لَهَا عٰبِدِيْنَ - ٥٣

Mereka menjawab, “Kami mendapati nenek moyang kami menyembahnya.”

قَالَ لَقَدْ كُنْتُمْ اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمْ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ - ٥٤

Dia (Ibrahim) berkata, “Sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata.”

قَالُوْٓا اَجِئْتَنَا بِالْحَقِّ اَمْ اَنْتَ مِنَ اللّٰعِبِيْنَ - ٥٥

Mereka berkata, “Apakah engkau da-tang kepada kami membawa kebenaran atau engkau main-main?”

قَالَ بَلْ رَّبُّكُمْ رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ الَّذِيْ فَطَرَهُنَّۖ وَاَنَا۠ عَلٰى ذٰلِكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَ - ٥٦

Dia (Ibrahim) menjawab, “Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan (pemilik) langit dan bumi; (Dialah) yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang yang dapat bersaksi atas itu.”

وَتَاللّٰهِ لَاَكِيْدَنَّ اَصْنَامَكُمْ بَعْدَ اَنْ تُوَلُّوْا مُدْبِرِيْنَ - ٥٧

Dan demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya.

فَجَعَلَهُمْ جُذَاذًا اِلَّا كَبِيْرًا لَّهُمْ لَعَلَّهُمْ اِلَيْهِ يَرْجِعُوْنَ - ٥٨

Maka dia (Ibrahim) menghancurkan (berhala-berhala itu) berkeping-keping, kecuali yang terbesar (induknya); agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.

Baca Juga: Respons Pelonggaran Masker, MUI: Sajadah Masjid Bisa Digelar Lagi

قَالُوْا مَنْ فَعَلَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَآ اِنَّهٗ لَمِنَ الظّٰلِمِيْنَ - ٥٩

Mereka berkata, “Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sungguh, dia termasuk orang yang zalim.”

قَالُوْا سَمِعْنَا فَتًى يَّذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهٗٓ اِبْرٰهِيْمُ ۗ - ٦٠

Mereka (yang lain) berkata, “Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala ini), namanya Ibrahim.”

قَالُوْا فَأْتُوْا بِهٖ عَلٰٓى اَعْيُنِ النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُوْنَ - ٦١

Mereka berkata, “(Kalau demikian) bawalah dia dengan diperlihatkan kepada orang banyak, agar mereka menyaksikan.”

قَالُوْٓا ءَاَنْتَ فَعَلْتَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَا يٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۗ - ٦٢

Mereka bertanya, “Apakah engkau yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami, wahai Ibrahim?”

قَالَ بَلْ فَعَلَهٗ كَبِيْرُهُمْ هٰذَا فَسْـَٔلُوْهُمْ اِنْ كَانُوْا يَنْطِقُوْنَ - ٦٣

Dia (Ibrahim) menjawab, “Sebenarnya (patung) besar itu yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada mereka, jika mereka dapat

فَرَجَعُوْٓا اِلٰٓى اَنْفُسِهِمْ فَقَالُوْٓا اِنَّكُمْ اَنْتُمُ الظّٰلِمُوْنَ ۙ - ٦٤

Maka mereka kembali kepada kesadaran mereka dan berkata, “Sesungguhnya kamulah yang menzalimi (diri sendiri).”

ثُمَّ نُكِسُوْا عَلٰى رُءُوْسِهِمْۚ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هٰٓؤُلَاۤءِ يَنْطِقُوْنَ - ٦٥

Kemudian mereka menundukkan kepala (lalu berkata), “Engkau (Ibrahim) pasti tahu bahwa (berhala-berhala) itu tidak dapat berbicara.”

قَالَ اَفَتَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يَضُرُّكُمْ ۗ - ٦٦

Dia (Ibrahim) berkata, “Mengapa kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun, dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kamu?."

Baca Juga: Jokowi Bolehkan Buka Masker, Ini Ketentuan Barunya

(zhd)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 05 Oktober 2025
Imsak
04:11
Shubuh
04:21
Dhuhur
11:45
Ashar
14:47
Maghrib
17:50
Isya
18:58
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan