Keberadaan Al-Quran di tengah-tengah umat Islam, ditambah dengan keinginan mereka untuk memahami petunjuk dan mukjizat-mukjizatnya, telah melahirkan sekian banyak disiplin ilmu keislaman dan metode-metode penelitian.
Sejarah membuktikan bahwa Galileo --ketika mengungkapkan penemuan ilmiahnya-- tidak mendapat tantangan dari satu lembaga ilmiah, kecuali dari masyarakat di mana ia hidup.
Dalam rangka pembuktian tentang kebenaran Al-Quran, wahyu Ilahi ini telah mengajukan tantangan kepada siapa pun yang meragukannya untuk menyusun semisal Al-Quran.
Dalam proses memadukan ilmu pengetahuan dan agama, sebagian cendekiawan Muslim membawa hasil-hasil penyelidikan ilmu pengetahuan kepada Al-Quran kemudian mencari-carikan ayat-ayat yang mungkin menguatkannya.
Setiap Muslim wajib mempercayai segala sesuatu yang terdapat di dalam Al-Quran. Bila seseorang membenarkan satu teori ilmiah berdasarkan Al-Quran, berarti pula dia mewajibkan setiap Muslim untuk mempercayai teori tersebut.
Pakar Tafsir Al-Quran, Prof. Quraish Shihab, mengungkapkan, tafsir Al-Qur'an merupakan upaya manusia untuk menjelaskan maksud dari firman Allah yang sesuai dengan kemampuan
Pemikiran Islam sudah jelas tegak di atas fondasi Al-Qur'an dan Hadits. Al-Qur'an dan Hadits menjadi rujukan umat Islam. Lalu, kenapa tafsir Al-Qur'an maupun Hadits kerap berbeda-beda?
Al-Quran disebut pedoman karena di dalamnya terdapat dalil-dalil dan keterangan-keterangan agama yang sangat diperlukan untuk kesejahteraan manusia di dunia dan kebahagiaan mereka di akhirat.
Pendiri Sirah Community Indonesia (SCI), Ustadz Asep Sobari, mengungkapkan, ada dua ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang peristiwa Isra Miraj. Dua ayat tersebut menjelaskan tentang makna yang terkandung dalam peristiwa Isra dan Miraj.
Salah satu kisah Isra Mi'raj dalam Al-Qur'an adalah Surat Al Isra ayat 1. Ayat ini menjelaskan tentang Isra nya Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis pada malam hari.
Umat muslim tidak dibenarkan untuk membenci kepada kelompok tertentu tanpa alasan yang jelas. Hingga mengucilkan dan tidak adil kepada kelompok tersebut.