Fenomena Langka Planet Sejajar pada 24 Juni 2022, Ini Penjelasannya
Ummu hani
Jum'at, 24 Juni 2022 - 18:05 WIB
Ilustrasi fenomena planet sejajar. (Foto: Langit7.id/iStock)
Fenomena planet sejajar terjadi pada 24 Juni 2022. Peristiwa langka ini merupakan saat di mana lima planet muncul dalam urutan yang sama seperti pada orbitnya masing-masing mengelilingi matahari.
Fenomena ini disebut langka karena lima planet sejajar ini terjadi setiap 18-19 tahun sekali. Peristiwa yang sama pernah terjadi pada 2004 dan akan terjadi lagi di 2041.
Baca Juga:Fenomena Bulan Hitam di Indonesia, Waspada Naiknya Pasang Laut
Melansir dari situs Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Kamis, (23/6/2022) fenomena ini dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia. Adapun kelima planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.
Peneliti di Pusat Sains Antariksa LAPAN, Andi Pangerang mengatakan fenomena yang disebut parade langit itu dapat disaksikan pada waktu subuh hingga 24 menit sebelum matahari terbit. Dalam pengamatan ini, dilakukan sesuai dengan waktu subuh masing-masing wilayah.
"Waktu subuh masing-masing wilayah berbeda-beda, sesuai dengan lintang geografis dan bujur geografis suatu kota. Jadi disesuaikan, kurang lebih sekitar jam setengah 5 sampai jam setengah 6 pagi," ujar Andi.
Baca Juga:Selain Super Blood Moon, Ada 3 Gerhana yang Terjadi Tahun Ini
Fenomena ini disebut langka karena lima planet sejajar ini terjadi setiap 18-19 tahun sekali. Peristiwa yang sama pernah terjadi pada 2004 dan akan terjadi lagi di 2041.
Baca Juga:Fenomena Bulan Hitam di Indonesia, Waspada Naiknya Pasang Laut
Melansir dari situs Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Kamis, (23/6/2022) fenomena ini dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia. Adapun kelima planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.
Peneliti di Pusat Sains Antariksa LAPAN, Andi Pangerang mengatakan fenomena yang disebut parade langit itu dapat disaksikan pada waktu subuh hingga 24 menit sebelum matahari terbit. Dalam pengamatan ini, dilakukan sesuai dengan waktu subuh masing-masing wilayah.
"Waktu subuh masing-masing wilayah berbeda-beda, sesuai dengan lintang geografis dan bujur geografis suatu kota. Jadi disesuaikan, kurang lebih sekitar jam setengah 5 sampai jam setengah 6 pagi," ujar Andi.
Baca Juga:Selain Super Blood Moon, Ada 3 Gerhana yang Terjadi Tahun Ini