Penemuan bintang zombie yang bertahan dari ledakan supernova membuka babak baru dalam penelitian astronomi. Fenomena langka ini menunjukkan bahwa masih banyak misteri alam semesta yang belum terpecahkan. Dengan suhu permukaan mencapai 360.000 derajat Fahrenheit, bintang zombie ini menjadi salah satu benda langit terpanas di Galaksi Bima Sakti, mengundang decak kagum para ilmuwan dan penggemar astronomi di seluruh dunia.
Supermoon Pemburu Oktober 2024 menjanjikan pengalaman astronomi yang menakjubkan. Fenomena langka ini akan menghiasi langit dengan cahaya lebih terang dan ukuran yang lebih besar dari biasanya. Bagi pecinta langit malam, ini adalah momen sempurna untuk mengamati keajaiban alam semesta. Dengan persiapan yang tepat, Anda bisa menikmati dan mengabadikan momen ini. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan keindahan Supermoon Pemburu yang hanya terjadi sekali dalam setahun!
Gerhana bulan parsial super akan menghiasi langit dunia pada 17 September 2024. Fenomena langka ini bertepatan dengan bulan purnama terdekat ke Bumi tahun ini. Pengamatan terbaik di Eropa, Afrika, dan sebagian Asia serta Amerika. Bulan akan terlihat lebih besar dan terang, dengan sedikit warna merah saat memasuki bayangan Bumi.
Menurut perhitungan astronomi, tahun baru Islam diperkirakan akan jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan
International Astronomical Union (Pusat Astronomi Internasional) menetapkan 1 Syawal 1444 H atau Idul Fitri tahun ini bertepatan pada Jumat, 21 April 2023.
Islam dan Sains punya kaitan yang sangat erat. Banyak Ulama selain pakar di bidang ilmu keislaman juga menguasai sains. Salah satunya ulama asal Minangkabau, Syekh Muhammad Tahir Jalaluddin Al-Falaki yang ahli di bidang astronomi.
Dalam fenomena ini, Mars akan terlihat lebih terang dibandingkan malam-malam lainnya meskipun tidak sebesar dan seterang Bulan purnama. Ini dikarenakan Mars berjarak lebih dekat dengan bumi.
Bagaimana cara umat Islam terdahulu menentukan arah kiblat?. Astronom muslim klasik ternyata memiliki alat penunjuk arah kiblat. Tidak sekadar alat biasa, namun ada unsur seni yang memanjakan mata saat melihatnya.
Menurut NASA, sampah luar angkasa sebagian besar terdiri dari puing-puing misi dan fragmentasi, pesawat ruang angkasa yang tidak berfungsi, serta roket yang ditinggalkan.
Menurut Thomas, diperkirakan ada sekitar lima meteor per jam yang tampak melintas di langit. Hujan meteor ini berasal dari gugusan debu komet 169P/NEAT yang berpapasan dengan bumi.
Fenomena ini disebut langka karena lima planet sejajar ini terjadi setiap 18-19 tahun sekali. Peristiwa yang sama pernah terjadi pada 2004 dan akan terjadi lagi di 2041.