LANGIT7.ID-London; Peristiwa yang bakal mengagetkan dunia, termasuk di Asia akan terjadi pada 17 September. Masyarakat perlu menyaksikan langsung dan jangan sampai luput dari peristiwa yang bakal menggemparkan dunia.
Peristiwa ini terkait akan terjadinya gerhana bulan parsial yang bertepatan dengan bulan purnama minggu depan. Yang menarik, peristiwa ini terjadi pada saat langit sedang luar biasa cerahnya.
Pada malam 17-18 September, Bumi akan melewati antara Matahari dan Bulan purnama, sehingga bayangannya akan menutupi permukaan bulan.
Tontonan itu akan terlihat di seluruh Eropa dan Afrika, serta di sebagian besar wilayah Asia serta Amerika Utara dan Selatan, dengan Bulan tampak lebih besar dan lebih terang saat mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi pada tahun 2024.
"Pada malam hari Selasa, 17 September (malam Bulan purnama), saat senja berakhir, Bulan terbit akan berada 11 derajat di atas cakrawala timur-tenggara dengan Saturnus di kanan atas pada 14 derajat di atas cakrawala. Kemudian di malam hari, bayangan parsial Bumi akan menutupi sebagian kecil Bulan," catat NASA di situs webnya.
"Bulan akan mulai memasuki bayangan parsial Bumi pada pukul 8:41 malam EDT (1:41 pagi BST pada hari Rabu). Sedikit peredupan Bulan akan sulit terlihat hingga tepi atas Bulan mulai memasuki bayangan penuh pada pukul 10:13 malam. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 10:44 malam dengan hanya 8,4 persen bagian atas Bulan yang berada dalam bayangan penuh. Bulan akan selesai keluar.”
Siaran langsung gerhana bulan parsial akan tersedia melalui saluran YouTube. Ini memang diperuntukkan bagi siapa pun yang tinggal di luar jalur fenomena tersebut atau yang tidak memiliki langit cerah.
Bulan purnama akan memiliki sedikit warna merah saat melewati bayangan Bumi, karena cahaya dari Matahari akan melewati atmosfer Bumi.
“Gerhana bulan terjadi saat Bulan purnama, dan saat bayangan Bumi jatuh di Bulan. Bayangan Bumi yang terlihat dari Bulan sebenarnya jauh lebih besar daripada Bulan itu sendiri, sehingga gerhana bulan dapat berlangsung lama dan terlihat oleh seluruh belahan Bumi,” Don Pollacco, seorang profesor fisika di Universitas Warwick, mengatakan kepada The Independent.
Bayangan planet menghasilkan bayangan umbra dan penumbra, tergantung pada lokasi planet dan Matahari. Gerhana paling gelap terjadi saat Bulan bergerak melalui bayangan umbra Bumi.
“Gerhana penumbra terjadi saat Bulan bergerak melalui bayangan penumbra Bumi. Dalam kasus ini, penggelapan Bulan biasanya cukup sulit dikenali, karena sebagian Bulan masih diterangi oleh Matahari.”(*/saf/independent)
(lam)