Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 30 Oktober 2025
home masjid detail berita

Manusia Tak Luput Salah dan Dosa, Ini 5 Syarat Bertaubat

fajar adhitya Kamis, 24 Maret 2022 - 20:00 WIB
Manusia Tak Luput Salah dan Dosa, Ini 5 Syarat Bertaubat
Ilustrasi. Foto: Langit7.id/iStock.
LANGIT7.ID, Jakarta - Semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa, sebab manusia tempatnya luput dan salah. Namun, dibanding kesalahan manusia, rahmat dan pengampunan Allah sangatlah besar.

Allah Swt pasti memaafkan dan mengampuni dosa hamba-hambaNya selama mau bertaubat dan tidak mengulangi kesalahannya. Allah mengampuni setiap dosa, baik dosa kecil, dosa besar, dosa syirik bahkan dosa kekufuran selama ia bertaubat sebelum datangnya kematian.

Surat Az-Zumar ayat 53:

قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Artinya: Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Baca Juga: Ramadhan, Bulan Puncak Pendidikan bagi Umat Islam Sedunia

Dikutip buku "Sukses Dunia Akhirat Dengan Istighfar Dan Taubat", dijelaskan lima syarat taubat. Taubat seorang hamba akan diterima oleh Allah jika terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

Syarat taubat yang pertama adalah meninggalkan kemaksiatan. Kemaksiatan terbagi dalam dua jenis, yakni mengerjakan segala sesuatu yang diharamkan atau dilarang, dan maksiat meninggalkan perintah agama.

Pada maksiat jenis pertama, maka cara taubatnya adalah meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan atau dilarang agama. Sementara bila bermaksiat kepada Allah dengan mengabaikan perintahnya, maka taubatnya dengan melakukan kewajiban itu.

Syarat taubat kedua adalah menyesali perbuatan dosa yang selama ini dilakukan. Tidak dianggap bertaubat seseorang yang tidak menyesali perbuatannya. Dalam hadits riwayat Imam Ahmad dijelaskan: Penyesalan itu adalah taubat. Penyesalan yang dimaksud adalah pengakuan bahwa ia telah berdosa dan telah menzalimi diri sendiri.

Baca Juga: Biasakan 4 Hal Ini Jelang Ramadhan, Bikin Puasa Makin Berkah

Surat Al-A’raf ayat 23:

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Artinya: Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

Syarat taubat yang ketiga adalah bertekad memperbaiki diri. Menanamkan niat secara sungguh-sungguh secara tulus dan ikhlas menjauhi larangan-Nya dan mematuhi perintah-Nya.

Orang yang mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri segera meminta ampun kepada Allah dan tidak mengulangi lagi perbuatan itu. Sebagaimana tertuang dalam Surat Ali Imran ayat 135:

وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

Artinya: "dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui."

Baca Juga: Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 221: Dalil Haramnya Pernikahan Beda Agama

Keempat, mengembalikan hak dan meminta maaf. Hal ini menjadi syarat taubat bila dosa yang diperbuat bersifat horizontal, yakni kepada manusia. Maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan hak-haknya bila ada yang diambil dan segera meminta maaf.

Syarat taubat kelima adalah dilakukan sebelum ajal menjelang. Allah menerima taubat hamba-hambanya selama nyawa belum sampai kerongkongan atau sakaratul maut. Pintu taubat senantiasa terbuka selama matahari terbit dari timur, artinya belum Hari Kiamat.

Surat An-Nisa ayat 18:

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السَّيِّاٰتِۚ حَتّٰىٓ اِذَا حَضَرَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ اِنِّيْ تُبْتُ الْـٰٔنَ وَلَا الَّذِيْنَ يَمُوْتُوْنَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۗ اُولٰۤىِٕكَ اَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا

Artinya: Dan taubat itu tidaklah (diterima Allah) dari mereka yang melakukan kejahatan hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) dia mengatakan, “Saya benar-benar bertaubat sekarang.” Dan tidak (pula diterima tobat) dari orang-orang yang meninggal sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan azab yang pedih.

Baca Juga: Kerajaan Bisnis Ustaz Khalid Basalamah, Biro Jodoh Sampai Properti

(zhd)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 30 Oktober 2025
Imsak
03:59
Shubuh
04:09
Dhuhur
11:40
Ashar
14:54
Maghrib
17:49
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan