LANGIT7.ID, Jakarta - Salah satu sifat seorang muslim adalah bersegera meminta ampunan Allah apabila melakukan dosa. Allah berjanji akan mengampuni hamba-hambaNya dan mengabulkan doa yang dipanjatkan dengan tulus dan ikhlas.
Allah Swt mensifati manusia sebagai tempatnya luput dan khilaf. Sekuat apapun upaya menjaga diri dari berbuat dosa, toh sangat dimungkinkan dengan sifat khilafnya itu tergelincir jua.
Kuatnya godaan dan tipu daya setan membuat manusia terjerumus ke dalam jurang maksiat, kemudian ketika sadar akan kesalahannya dan menyesal atas perbuatan itu, dia lalu bertobat dan mohon ampun kepada Allah. Rahmat Allah yang begitu luas menyediakan ampunan yang tak terbatas.
Baca Juga: Tafsir Al-Baqarah 189: Fungsi Bulan untuk Tentukan Waktu Ibadah Bila seorang Muslim selalu menaati perintah Allah dan Rasul-Nya, menjauhi segala larangan-Nya, dan segera bertobat bila jatuh ke jurang dosa dan maksiat, maka Allah akan mengampuni dosanya dan akan memasukkannya nanti di akhirat ke dalam surga yang amat luas sebagai balasan atas amal yang telah dikerjakannya di dunia, yaitu surga yang disediakan-Nya untuk orang yang bertakwa.
Surat Ali Imran ayat 133:
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
Artinya: "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa".
Dikutip Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2 dijelaskan bahwa "Surga yang luasnya seluas langit dan bumi, dimaksudkan sebagai kabar akan keluasan Surga tersebut. Sebagaimana firman-Nya yang mensifati keadaan surga, "Yang sebelah dalamnya terbuat dari sutera." (QS. Ar-Rahman: 54).
Baca Juga: Rahasia Penggunaan Kalimat “Kutiba” di Ayat Puasa RamadhanLalu bagaimana dugaan anda mengenai bagian luamya?
Ada juga yang mengatakan bahwa lebarnya sama dengan panjangnya, karena ia berbentuk kubah yang berada di bawah 'Arsy. Dan sesuatu yang berbentuk seperti kubah dan bundar itu mempunyai lebar yang sama dengan panjangnya. Hal seperti itu telah ditegaskan dalam hadits shahih:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ أُرَاهُ فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
Di surga itu terdapat seratus tingkatan, Allah menyediakannya untuk para mujahid di jalan Allah, jarak antara keduanya seperti antara langit dan bumi. Karena itu, jika kalian meminta kepada Allah, mintalah Firdaus, karena sungguh dia adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi. Di atasnya ada Arsy Sang Maha Pengasih, dan darinya sumber sungai-sungai surga.” (HR Bukhari dan Ibnu Hibban).
Dalam Musnad Imam Ahmad telah diriwayatkan bahwa Heraclius pernah mengirimkan surat kepada Nabi Muhammad, yang isinya: "Engkau telah mengajakku ke Surga yang luasnya seluas langit dan bumi, lalu di mana letak Neraka?"
Baca Juga: Manusia Tak Luput Salah dan Dosa, Ini 5 Syarat BertaubatMaka Nabi Muhammad pun menjawab: "Mahasuci Allah, lalu di mana malam jika siang telah tiba?" Maksudnya ialah, bahwa waktu siang itu jika telah menutupi permukaan bumi dari satu sisinya, maka malam berada di sisi yang lain. Demikian juga dengan surga, yang berada di tempat yang paling tinggi, di atas langit dan di bawah 'Arsy, dan luasnya seperti yang difirmankan-Nya, "seluas langit dan bumi. "
Sedangkan Neraka berada di tempat yang paling bawah. Dengan demikian, tidak ada pertentangan antara keluasan Surga yang luasnya seluas langit dan bumi dengan keberadaan Neraka.
Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar ketika menafsirkan ayat ini mengatakan, Allah menyuruh hamba-hambaNya berlomba-lomba kepada ampunan Tuhan, tidak pandang kaya dan tidak pandang miskin. Tidak pandang kedudukan tinggi ataupun derajat rendah, semuanya wajib insyaf akan kekurangan diri.
Baca Juga: Cegah Efek Kurang Tidur selama Ramadhan dengan Cara IniBerlomba-lomba memohon ampunan Allah, kaya dan miskin. Berlomba pula mengejar surga dengan beramal saleh, tolong-menolong bantu-membantu sesama manusia dan taat menuruti perintah Allah dan Rasul. Maka bahagialah hidup di dunia, diliputi rahmat dan tersedialah kelak surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
(zhd)