Film Hamka & Siti Raham (Vol.2) akan segera tayang di seluruh bioskop Indonesia. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Basri Bermanda menyebut film Buya Hamka dan Siti Raham menarik.
Kesuksesan Film Buya Hamka volume I April 2023 berhasil mendulang 1,3 juta penonton mendorong MUI dan Starvision kembali bekerja sama membuat film Buya Hamka volume 2.
Film Buya Hamka menjadi rekomendasi tontonan positif dan inspiratif pengisi Syawal. Karya terbaru Fajar Bustomi itu menghadirkan sebuah tontonan spektakuler yang memuaskan di berbagai aspek.
Vino G Bastian menjadi pemeran tokoh Prof. Dr. H. Abdul Karim Amrullah (Buya Hamka) dalam film biopic tentang sang ulama. Suami Marsha Timothy ini mengungkapkan
Falcon Pictures dan Starvision segera merilis film terbaru mereka berjudul Buya Hamka, sebuah film biopik yang diadaptasi dari seorang pahlawan dari Minangkabau, Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo.
Kota ini pun pernah dikunjungi ulama sekaligus pahlawan nasional bernama Abdul Malik Karim Amrullah atau sering disebut Buya Hamka. Kisah berikut ini diceritakan Irfan Hamka, putra Buya Hamka dalam buku berjudul Ayah.
Haji Malik Karim Amrullah (Buya Hamka) ditunjuk menjadi pemimpin jemaah haji pada 1950. Catatan perjalanan tersebut tertuang dalam sebuah buku berjudul Mandi Tjahaja di Tanah Sutji yang diterbitkan pada 1951.
Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI bekerjasama dengan PT Starvision mengangkat sosok Prof. Dr. H Abdul Malik Karim Amrullah alias Buya Hamka ke layar lebar. Film tersebut direncanakan tayang perdana pada momentum liburan Idul Fitri.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Muti, menilai salah satu masalah besar umat Islam saat ini adalah terpecah belah sebab tidak memiliki sosok tokoh yang bisa menjadi pemersatu.
Gus Muhaimin mengungkapkan cara Buya Hamka merawat bangsa adalah dengan menjadi figur yang konsisten (istiqomah) antara pemikiran dan perbuatan. Menurutnya, apa yang menjadi pemikiran Buya Hamka tercermin dari tiap tindakan keseharian.
Membaca karya Hamka khususnya tafsir al-Azhar ketika mendekam dipenjara lebih mengesankan. Karena di saat semua jalan untuk berhubungan dengan orang ditutup, hubungan kita di langit terbuka lebar, katanya.
Salah satu tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Syadat Hasibuan meluncurkan buku Membaca Hamka Merawat Bangsa pada Senin, (29/8/2022) di ruang Pameran Lantai 4 Perpustakaan Nasional, Jakarta.