LANGIT7.ID, Jakarta - Umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan puasanya selama enam hari di bulan Syawal. Namun, bagaimana ketika masih memiliki utang puasa Ramadhan?
Mana yang harus didahulukan, apakah puasa enam hari Syawal atau bayar utang Ramadhan?
Pendakwah, Buya Yahya menegaskan, bagi umat yang memiliki utang puasa, agar mendahulukan untuk mengqadha puasa Ramadhan yang ditinggalkan.
Baca juga: Ini Ibadah yang Dianjurkan di Bulan Syawal"Dahulukan bayar utang, karena Allah Maha Kasih, maka akan mendapatkan pahala Syawal. Tapi jangan dibalik meniatkan sunnah, justru utangnya yang tidak dibayar," kata dia dikanal YouTube Al-Bahjah TV, dikutip Selasa (3/4/2022).
Dia juga mengingatkan agar umat yang sedang mengqadha puasanya tidak mendobelkan niat puasa qadha dengan sunnah Syawal. Sebab, menurut para ulama menggabungkan niat puasa untuk qadha dan sunnah tidak sah.
"Cukup puasa bayar utang saja. Nanti Allah yang akan memberikan pahala Syawalnya," jelas dia.
Senada dengan hal itu, Ustadz Khalid Basalamah juga menyebutkan, akan lebih afdhal jika umat membayar utang puasa Ramadhan terlebih dahulu ketimbang puasa Syawal.
"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim).
Baca juga: Makna Idul Fitri: Kembali Menata Hati dan Berbagi Kebahagiaan"Syaratnya (hadits) ini adalah puasa sebulan penuh saat Ramadhan, baru melanjutkan enam hari di bulan Syawal," kata dia.
Adapun bagi umat yang ingin mendahulukan puasa Syawalnya juga diperbolehkan. Namun, selama dia belum membayar utang puasa wajib Ramadhan, maka belum dicatatkan baginya pahala setahun.
"Maka kata para ulama, akan lebih afdhal bayar utang terlebih dahulu, kemudian baru puasa Syawal. Setelah itu baru dicatatkan kepadanya pahala puasa setahun penuh," tambahnya.
(sof)