LANGIT7.ID - , Jakarta - Dunia dikejutkan dengan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut adanya penyakit hepatitis misterius. WHO melaporkan kasus pertama ditemukan di Inggris awal April lalu. Hingga 1 Mei, kasus hepatitis misterius ini sudah menyebar di 20 negara, termasuk Indonesia.
Kementerian Kesehatan pun sudah mengeluarkan kewaspadaan terhadap penularan penyakit tersebut. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merespons dengan mengeluarkan imbauan kewaspadaan dini. Terutama untuk dokter anak, dokter umum, tenaga kesehatan, hingga masyarakat.
Baca juga: Tips Cegah Hepatitis Akut, Jangan Pandang EntengGuru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Dwi Prasetyo, dr., Sp.A(K), M.Kes., menjelaskan, imbauan IDAI tersebut mengacu dari kasus hepatitis yang terjadi pada kelompok anak-anak.
“Saat ini yang dilaporkan masih anak-anak, tetapi tidak mustahil bisa menular ke orang dewasa. Sekarang masih ditelusuri,” ujarnya.
Menurut Prof Dwi ada sejumlah kemungkinan anak-anak rentan tertular hepatitis misterius. Kepala Divisi Gastrohepatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad ini menduga karena imunitas anak yang belum kuat. Terlebih laporan penularan penyakit ini juga terjadi pada bayi yang baru lahir.
“Ini masih diteliti terus, nanti dilihat juga apakah anak-anak yang kena ini ada komorbid, sehat-sehat saja, atau punya gangguan imunitas,” imbuh Prof Dwi dikutip dari laman resmi Unpad, Senin (9/5/2022).
Di luar kasus hepatitis misterius, Prof Dwi menjelaskan hepatitis adalah penyakit yang berpotensi menular. Penularan penyakit ini melalui mulut dan pola hidup tidak sehat.
Kondisi inilah yang menyebabkan penularan rentan terjadi pada anak usia sekolah yang kesadaran pola hidup sehat masih rendah.
Karena itu Prof Dwi mendorong masyarakat untuk menerapkan pola hidup higienis dan sering menjaga kebersihan tubuh. Utamanya adalah menjaga kebersihan tangan.
Meski begitu, masyarakat Indonesia telah banyak belajar menjaga kebersihan dari pandemi Covid-19. Sehingga hal ini dapat memperkuat kewaspadaan masyarakat dalam menghindarkan diri dari penularan hepatitis misterius.
Baca juga: Hepatitis Akut Bisa Menular, Begini Cara Mencegahnya“Masyarakat sudah punya pengalaman tentang hidup sehat dari Covid-19. Ini salah satu cara mencegahnya,” kata Prof. Dwi.
Prof Dwi menyarakan untuk segera memeriksakan diri bila ada gejala atau indikasi tertular. Ciri yang mudah terlihar dari penyakit hepatitis adalah mata dan kulit yang menguning, warna urine kuning pekat, hingga memiliki gejala demam, mual, dan muntah.
“Segera lapor ke Puskesmas. Sekarang tenaga kesehatan sudah diberikan pedoman dan penanganannya, mulai dari petugas kesehatan di tingkat primer. Kalau di luar kompetensinya, pasien akan dirujuk secara berjenjang,” kata Prof. Dwi.
(est)