Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 18 April 2024
home lifestyle muslim detail berita

Hukum Tidur Kaki Menghadap ke Arah Kiblat, Ini Kata Ustadz

mahmuda attar hussein Jum'at, 26 Agustus 2022 - 14:30 WIB
Hukum Tidur Kaki Menghadap ke Arah Kiblat, Ini Kata Ustadz
Ilustrasi tidur menghadap ke arah kiblat. (Foto: iStock).
skyscraper (Desktop - langit7.id)
LANGIT7.ID, Jakarta - Hukum tidur kaki menghadap ke arah kiblat tidak lah dilarang dalam Islam. Hal ini menjadi pantangan untuk sebagian masyarakat Indonesia berkaitan dengan mitos.

Tidur dengan kaki menghadap kiblat bahkan dianjurkan Imam mahzab seperti Abu Hanifah dan Imam Malik salat. Cara ini dipakai bagi mereka yang tidak mampu berdiri.

"Tidur kaki arah kiblat tidak ada larangan," kata pendakwah Ustadz Azhar Idrus dalam potongan ceramahnya dikutip, Jumat (26/8/2022).

Adapun yang dilarang adalah menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang air di tanah lapang. Hal ini berdasarkan hadist Nabi SAW dari Abu Ayyub Al-Anshari.

Baca Juga: Mengapa Tidur Setelah Subuh Dilarang? Begini Penjelasannya

"Janganlah menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang air besar atau buang air kecil." (HR Bukhari dan Muslim)

Adapun hal ini berlaku bagi masyarakat Indonesia karena berkaitan dengan sopan santun. Rasanya kurang tepat bila kaki menghadap ke arah kiblat, semestinya kepala.

Sementara tidur yang disunnahkan Nabi SAW saat tidur adalah menghadap kiblat dengan posisi tubuh bagian kanan berada di bawah.

Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasalam bersabda "Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu." (HR Al-Bukhari dan Muslim).

(bal)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 18 April 2024
Imsak
04:28
Shubuh
04:38
Dhuhur
11:55
Ashar
15:14
Maghrib
17:54
Isya
19:03
Lihat Selengkapnya
TOPIK TERPOPULER
Terpopuler 0 mui
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan