LANGIT7.ID, Jakarta,- -
Puasa Senin dan Kamis adalah salah satu
amalan sunnah yang sangat dianjurkan di dalam Islam. Selain memiliki fadilah spiritual yang besar,
puasa sunnah ini juga menawarkan manfaat fisik dan mental bagi yang rutin menjalaninya.
Dalam Riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: "Amal-amal manusia diperlihatkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis, maka aku ingin ketika amalku diperlihatkan, aku sedang dalam keadaan berpuasa." (HR Tirmidzi, Abu Dawud, dan Nasa'i).
Baca juga: Selain Berpahala, Puasa Senin Kamis Diyakini Bisa Bunuh Sel Potensi KankerHadits ini menjelaskan bahwa puasa sunnah Senin Kamis memiliki keutamaan yaitu amal perbuatannya dihadapkan kepada Allah SWT.
Pendakwah asal Blitar, Yahya Zainul Ma'arif atau popular dengan panggilan
Buya Yahya, menjelaskan sejumlah alasan Rasulullah rutin berpuasa Senin Kamis.
Buya Yahya menyebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu berpuasa di dua hari tersebut karena Senin adalah hari kelahirannya.
""Makanya yang tidak bisa mengagungkan kelahiran nabi, dia harus paham hadits ini. Kalau tidak ada perlu dan tidak ada nilainya pada kelahiran nabi, tak perlu disebut," tutur Buya Yahya dikutip dari kanal Yotube Al Bahjah TV pada Ahad (16/11/2025).
Kemudian pada hari Senin pula, Rasulullah mendapatkan wahyu pertama dari Allah SWT.
"Jadi kemulian ada di saat hari kelahiran baginda nabi Muhammad saw dan kemudian saat nabi diutus," ungkapnya.
Baca juga: Bolehkah Menggabungkan Niat Puasa Sunnah Rajab dan Puasa Senin KamisDari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku” (H.R. Muslim).
Alasan lain Rasulullah SAW menjalankan puasa Senin dan Kamis karena menjadi hari di mana berbagai amalan disodorkan pada Allah SWT.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.”
(est)