LANGIT7.ID, Jakarta -  Pondok Modern Darussalam Gontor di Jawa Timur merupakan salah satu pesantren terbesar di Indonesia. 
Pesantren Modern Gontor didirikan oleh KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Zarkasy. 
Pesantren Gontor terkenal dengan penerapan disiplin, penguasaan bahasa asing (Arab dan Inggris), kaderisasi dan jaringan alumni yang sangat kuat. Pondok Gontor memiliki daya tarik ilmiah yang selalu menarik diperbincangkan dari berbagai sisi. 
Win Usuludin dalam buku Sintesis Pendidikan Islam Asia-Afrika: Perpektif Pemikiran Pembaharuan Pendidikan Menurut KH Imam Zarkasy (Paradigma Yogyakarta: 2022) menyatakan, menulis Pondok Gontor sama menariknya dengan menulis etnografi sebuah komunitas etnis tertentu. Hal ini disebabkan, selain deskripsi kehidupan dan pemikiran para pendirinya, Gontor juga memiliki daya tarik lain seperti seluk beluk, suka duka, atau kehidupan para santri.
Baca juga: Menelusuri Jejak Jalur Dakwah Pendiri Gontor di Palembang dan SumbagselGontor seperti mata air yang tak pernah kering. Banyak kearifan-kearifan yang diwariskan para 
Trimurti Gontor yang diingat dan diamalkan para santrinya. Gontor memiliki kekhasan dalam mendidik karakter santrinya. 
Gontor secara eksplisit dan insentif membangun jiwa-jiwa pesantren di hati para santri. Gontor menanamkan secara mendalam karakter manusia ikhlas, sederhana, mandiri, persaudaraan, dan kebebasan dalam berpikir.
 Baca juga: Tegalsari dan Gontor Sebagai Muara Kepemimpinan Nasional (1)Ahmad Suharto, alumni Pondok Modern Gontor yang kini menjabat sebagai asisten ahli di Universitas Darussalam Gontor dalam bukunya Senarai Kearifan Gontory (YPPWP Guru Muslich: 2016) mengungkap banyak mutiara berserak di Pondok Gontor. Terdapat berbagai macam pengajaran hikmah dari Trimurti untuk bekal para santri. 
Berikut beberapa pengajaran hikmah kearfian pendiri Pondok Pesantren Gontor: 
1. Bondo bahu pikir, lek perlu sak nyawane pisan. -KH Ahmad Sahal 
Kata hikmah ini memiliki maksud bahwa dalam perjuangan harus siap berkorban, baik dengan harta, tenaga, pikiran, atau bahkan nyawa. Inilah totalitas dalam berjuang.
2. Indonesia omahku, Asia tegal sawahku, Eropa lan Amerika pelanconganku. -KH Ahmad Sahal 
Ungkapan futuristik dari Trimurti ini menggambarkan jangkauan pemikiran yang jauh ke depan dan idealisme yang tinggi. Kalimat ini artinya: Indonesai adalah rumahku, Asia menjadi lahan di mana aku berkiprah, Amerika dan Eropa sebagai negeri singgah dalam perjalanan.
 Baca juga: Tegalsari dan Gontor Sebagai Muara Kepemimpinan Nasional (2-Habis)3. Andaikata muridku tinggal satu, akan tetap kuajar yang satu ini sama dengan yang seribu. Kalau yang satu ini tidak ada, aku akan mengajar dunia dengan pena. -KH Imam Zakrasy 
Pendidik sejati tidak peduli dengan jumlah anak didiknya. Inilah semangat mendidik yang ditanamkan pendiri Gontor kepada para pendidik. Ini juga mencerminkan semangat dan kratifitas pendidik tidak bisa dibatasi dengan apapun. 
4. Tak Lekang karena panas, tak lapuk karena hujan. -Trimurti
Berkemauan keras dan pantang menyerah terhadap kesulitan dan hambatan yang menghadang. 
5. Perjalanan seribu kilometer harus dimulai dengan ayunan kaki pertama. -Trimurti
Sejauh apapun perjalanan yang akan ditempuh, setinggin apapun cita-cita, sekecil apapun kontribusinya harus ada gerakan untuk memualinya. Soal kesempurnaan, serahkan kepada Allah.
(sof)