LANGIT7.ID, Jakarta - Al-Qur'an merupakan wahyu Allah Ta'ala yang diturunkan kepada Rasulullah Saw melalui malaikat Jibril. Ketika wahyu datang, Rasulullah Saw langsung menghafal dan memahaminya, sehingga Rasulullah Saw menjadi orang pertama yang menghafal Al-Qur'an.
Mushaf Al-Qur'an yang ada hingga kini melalui perjalanan panjang yang berliku selama kurun waktu lebih dari 1400 tahun, serta mempunyai latar belakang sejarah yang menarik untuk diketahui. Di zaman Rasulullah Saw pemeliharaan Al-Qur'an bertumpu pada penghafalan, baik dari Nabi sendiri maupun para sahabat.
Terdapat proses pengumpulan naskah yang cukup panjang hingga kemudian menjadi mushaf Al-Qur'an yang saat ini kita baca. Pemeliharaan dan kemurnian Al-Qur'an berlangsung sejak zaman Nabi.
Penceramah ustaz Anas Burhanuddin menjelaskan, ketika di zaman Khalifah Abu Bakar as-Shidiq terjadi kekhawatiran bahwa suatu saat Al-Qur'an akan hilang, sehingga Abu Bakar berupaya untuk mengumpulkan Al-Qur'an dalam satu mushaf.
Baca Juga: Jangan Asal-asalan, Ini Tips Cari Rumah Tahfiz Tepat untuk Si Kecil"Itu adalah contoh dan inspirasi dari Abu Bakar as-Shidiq. Maka semua pencetakan Al-Qur'an yang dicetak di berbagai kota di penjuru dunia ini Abu Bakar mendapat pahalanya sebab Abu Bakar yang mencontohkannya," kata Ustaz Anas dalam YouTube YufidTV, dikutip Selasa (13/9/2022).
"Pahala dari orang yang terinspirasi oleh keteladannya sampai hari kiamat kelak. Dan Abu Bakar As-Shidiq menjadi teladan karena telah mengumpulkan Al-Qur'an," ujarnya.
Ustaz Anas menyebut Ali bin Abu Thalib pernah berkata bahwa orang yang paling banyak pahalanya dalam pengumpulan mushaf adalah Abu Bakar As-Shidiq, karena dialah pertama kali mengumpulkan Al-Qur'an di antara dua papan.
Baca Juga: Tafsir Surat Al-Muminun Ayat 42: Setiap Umat Memiliki MasanyaBerdasarkan Jurnal kariman yang ditulis oleh Miftakhul Munir menjelaskan, proses pengumpulan Al-Qur'an dilakukan dalam tiga tahapan, tahap pertama pengumpulan Al-Qur'an pada zaman Nabi Muhammad Saw, tahap kedua pada masa Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq, dan tahap ketiga pada masa Khalifah Utsman bin Affan.
Berikut proses tahapan pengumpulan naskah Al-Qur'an yang dilakukan oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya:
1. Pengumpulan Al-Qur'an Tahapan Pertama Tahapan pertama dalam pengumpulan Al-Qur'an ini dimulai sejak zaman Rasulullah Saw, bahkan dimulai sejak masa awal penurunannya. Al-Qur'an diturunkan berangsur-angsur, setiap kali menerima wahyu, Nabi Muhammad Saw membacakannya di hadapan para sahabat karena diperintahkan untuk mengajarkan Al-Qur'an kepada mereka.
Hal tersebut berdasarkan firman Allah Swt dalam Surat An Nahl ayat 44:
بِٱلْبَيِّنَٰتِ وَٱلزُّبُرِ ۗ وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya: "Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an agar kamu menerangkannya pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan." (QS. An Nahl: 44).
Jadi pada zaman Rasulullah Saw pengumpulan dan pengatuan Al-Qur'an dilakukan dengan dua cara, yaitu pengumpulan dalam dada (penghafalan) dan penulisan. Pada masa itu Al-Qur'an ditulis pada pelepah kurma, lempengan batu, papan tulis, kulit atau daun kayu, dan potongan tulang belulang binatang.
2. Pengumpulan Al -Qur'an Tahapan Kedua Pada masa Khalifah Abu Bakar as-Shidiq, banyak dihadapkan pada kelompok yang murtad hingga melakukan kekisruhan dan terjadi perang. Meski peperangan tersebut dimenangkan kaum muslimin akan tetapi hal itu membuat banyak dari kalangan penghafal Al-Qur'an gugur dalam pertempuran.
Mengingat keadaan tersebut dinilai akan mengancam keberlangsungan Al-Qur'an, kemudian Umar bin Khattab segera menemui Abu Bakar, untuk mengusulkan segera mengumpulkan Al-Qur'an karena khawatir akan lenyap seiring dengan banyaknya huffazh yang meninggal.
Baca Juga: Bagaimana Cara Jaga Hafalan Quran, Simak Penjelasan Buya YahyaAbu Bakar as-Shidiq akhirnya berlapang hati untuk menerima dan melaksanakan tugas tersebut, kemudian dia mengutus Zaid bin Tsabit segera mengumpulkan Al-Qur'an dan menuliskan kembali pada lembaran-lembaran hingga kemudian dikumpulkan hingga menjadi satu mushaf. Maka Abu Bakar menjadi orang pertama yang mengumpulkan Al-Qur'an dalam satu mushaf.
3. Pengumpulan Al-Qur'an Tahapan KetigaPengumpulan Al-Qur'an tahap ketiga ini dilakukan pada masa pemerintahan Khalifah Utsma bin Affan, di mana pada masanya terjadi perluasan wilayah Islam di luar jazirah arab sehingga menjadikan umat Islam bukan hanya dari bangsa arab saja. Kondisi ini tentu mempunyai dampak salah satunya ketika membaca Al-Qur'an, karena bahasa asli mereka bukan bahasa arab.
Hal tersebut membuat terjadi perbedaan dalam qira'at sehingga perbedaan-perbedaan ini dikhawatirkan akan menimbulkan penyimpangan dan perubahan. Hingga akhirnya, Utsman bersama para sahabat sepakat untuk menyalin lembaran-lembaran di masa Abu Bakar, kemudian mushaf-mushaf tersebut ditulis dengan bacaan-bacaan baku pada satu huruf (dialek).
Baca Juga: Mengenal Wiqen Naturalis, Ponpes Tahfidz yang Dibangun Alumni Gontor 2006(zhd)