Berbeda Antara Imam Nawawi dan Syekh Nawawi Al-Bantani

LANGIT7.ID, Jakarta - Tak sedikit yang salah kaprah mengenal Imam Nawawi, bahkan sering mengaitkannya dengan Syekh Nawawi Al-Bantani. Perlu diketahui, antara Imam Nawawi dan Syekh Nawawi Al-Bantani adalah dua orang yang berbeda dan hidup di generasi yang jauh berbeda.

Imam Nawawi bernama asli Abu Zakaria Muhyuddin an-Nawawi merupakan seorang ulama besar mazhab Syafi'i. Ia lahir di desa Nawa pada tahun 631 H dan wafat pada tahun 24 Rajab 676 H.

Dewan Pembina Konsultasisyariah, Ustaz Ammi Nur Baits menjelaskan, Imam Nawawi sedari kecil memang gemar mendalami ajaran agama Islam dengan membaca Al-Qur'an.

"Ketika di usia 10 tahun, ayahnya menugaskan an-Nawawi kecil untuk menjaga toko. Sambil jaga, beliau menyibukkan diri dengan membaca al-Quran dan menghafalkannya," kata Ustaz Ammi dalam keterangannya, dikutip Rabu (12/10/2022).

Ustaz Ammi memaparkan bahwa Imam Nawawi menuangkan pemikiran Islam mengenai fikih dan hadis dalam karya tulisnya. Di antara karya an-Nawawi, yaitu Riyadhus Shalihin, al-Arba’in an-Nawawiyah, Minhaj at-Thalibin, Raudhah at-Thalibin, Syarh Shahih Muslim, al-Adzkar, Tahdzib al-Asma’ wa al-Lughat, dan masih banyak lagi karya beliau–rahimahullah.

Baca Juga: Para Ulama Indonesia Ini Dimakamkan di Mala bersama Sahabat dan Keluarga Nabi

"Yang lebih istimewa lagi, banyak karya beliau yang diabadikan oleh Allah, di mana karya beliau diterima masyarakat dan banyak dipelajari oleh kaum muslimin," jelasnya.

Sementara, Syekh Nawawi Al-Bantani, kata dia, memiliki nama Muhammad bin Umar bin Ali Nawawi, al-Bantani, al-Jawi. Sematan al-Bantani dalam nama beliau berasal dari kata Banten, sebab beliau terlahir di daerah Tanara, Banten.

Syekh Nawawi Al-Bantani Haji Umar termasuk salah satu pengurus pesantren ketika itu. Dia merupakan seorang ulama besar asal Indonesia bertaraf Internasional yang menjadi Imam Masjidil Haram di Saudi Arabia.

"Az-Zirikli menyebutkan, beliau pindah ke Mekah dan meninggal di Mekah, Raja Timur Basya menyebutnya alim daerah Hijaz. Dan beliau meninggal di tahun 1316 H," tuturnya.

Syekh Nawawi Al-Bantani adalah seorang ulama intelektual yang sangat produktif menulis kitab di berbagai bidang. Yaitu ilmu fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadis.

Di antara karya beliau yaitu Nashaih al-Ibad, Tafsir al-Munir li Ma’alim at-Tanzil, Maraqi al-Ubudiyah–Syarh Bidayah al-Hidayah milik al-Ghazali, Nur ad-Dzulam–Syarh Aqidah al-Awam (Ahmad Marzuqi), Qathi’ at-Thughyan ‘ala Mandzumah Syu’ab al-Iman, dan Uqud al-Lujjain fi Bayan Huquq az-Zaujain. "Buku ini yang cukup dikenal di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: 3 Ulama Indonesia Pernah Jadi Imam Besar Masjidil Haram