LANGIT7.ID, Jakarta - Hampir sepekan peristiwa longsor di Gang Barjo, Kebon Kelapa Bogor yang terjadi Selasa (11/10/2022) masih menyisakan trauma di warga terdampak. Longsor tebing setinggi 15 meter menimbun sejumlah rumah dan menewaskan dua orang serta beberapa lainnya masih dalam pencarian tim SAR.
"Mereka masih shock dan memilih bertahan di pengungsian yang berada di tiga titik, masjid Al ikhlas, madrasah RW 02 dan di mesjid Al Komar Veteran," kata Ketua Karang Taruna Kecamatan Bogor Tengah, Dicky di posko kolaborasi Relawan di Boboko Food Plaza, Ahad (16/10/2022).
Untuk itu, pihaknya bersinergi dengan sejumlah lembaga kemanusiaan, seperti Indonesia Care, Rumah Semut Jalan Peduli, Primas Rescue, dan Boboko Food menggelar Trauma Healing bagi anak-anak korban terdampak longsor.
Koordinator Trauma Healing dari Rumah Semut Jalan Peduli, Bunda Reza mengungkapkan sejumlah permainan, dongeng dan badut ditampilkan dalam kegiatan yang diselenggarakan dalam hall mal Bogor Trade Word yang lokasinya persis di depan lokasi pengungsian.
Baca Juga: Hanny Kristianto: Koh Steven Sosok Pemimpin Dermawan, Sabar, dan Ikhlas"Kami tergerak untuk membantu mengembalikan keceriaan anak-anak di lokasi terdampak. Perlu pendampingan intens bagi mereka agar bisa melupakan peristiwa menakutkan tersebut," katanya.
Muhammad Syahri dari Kordinator Relawan Indonesia Care menegaskan, selain trauma healing, pihaknya juga mensupport dapur umum Tagana. "Sejumlah kebutuhan bahan mentah untuk dapur kita bantu. Tim relawan ke pasar dan belanja sejumlah kebutuhan dapur," kata pria yang akrab disapa Choy.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Care Lukman Azis Kurniawan berharap dukungan dermawan untuk membantu para korban. "Bisa mengirimkan bantuan natura berupa keperluan bayi, anak-anak, bahan makanan, obat-obatan atau bisa juga dalam bentuk donasi ke rekening Indonesia CARE di BSI 7000-555-292 an yayasan Indonesia Cepat Aktif Responsif dan Empati," tuturnya.
Lukman menyebutkan hingga saat ini lebih dari 140 jiwa masih mengungsi karena tempat tinggalnya, rusak atau berada di zona rawan longsor susulan. "Dari 140 jiwa itu, 30 orang diantaranya anak-anak," katanya.
(zhd)