LANGIT7.ID-, Jakarta - - Kendala besar untuk menjangkau lokasi terdampak
banjir dan tanah longsor di wilayah
Provinsi Aceh adalah terputusnya akses darat. Upaya yang dilakukan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yakni mengirmkan bantuan logistik dan peralatan melalui jalur laut.
Hal tersebut dilakukan pada Minggu (30/11). Bantuan diberangkatkan dari Pelabuhan Ulee Lhueu di Banda Aceh dengan menggunakan kapal Express Bahari. Direncanakan bantuan via jalur laut ini akan menjangkau lima wilayah yakni Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh Tamiang.
Total bantuan seberat 27 ton itu akan berhenti di dua lokasi yakni Pelabuhan Krengkuku untuk menjangkau wilayah Aceh Utara, Lhouksumawe serta Pelabuhan Kuala Langsa untuk menjangkau Kota Langsa, Aceh Timur dan Aceh Tamiang.
Baca juga: Akses ke Sumut Putus Total, BNPB Gunakan Alutsista untuk Distribusi BantuanUntuk logistik yang dibawa ke Pelabuhan Krengkuku pada tahap awal, terdiri dari tenda 5 set, genset 1 unit, starlink 1 unit, perahu 1 unit, makanan siap saji 50 dus, hygiene kit 33 paket, baby kit 5 paket, pampers anak 8 karton, pembalut wanita 10 karton, milku 50 pack, minyak goreng 5 dus, kelambu 2 karung, terpal 3 karung, tenda family 3 set, velbed 3 karung, wafer 5 dus, regal 1 dus, malkist 3 dus, beras 5 karung, dan air mineral 100 karton.
Lebih lanjut logistik yang dibawa ke Pelabuhan Kuala Langsa pada tahap awal, terdiri dari tenda 5 set, perahu 3 unit, makanan siap saji 50 dus, hygiene kit 33 paket, baby kit 5 paket, pampers anak 8 karton, pembalut wanita 10 karton, milku 50 pack, minyak goreng 5 dus, kelambu 2 karung, terpal 3 karung, tenda family 2 set, velbed 3 karung, wafer 5 dus, regal 1 dus, malkist 3 dus, dan beras 5 karung.
Informasi terbaru yang berhasil dihimpun mengenai korban bencana di Provinsi Aceh yaitu sebanyak 47 korban meninggal dunia, 51 orang hilang, serta 8 orang luka-luka.
Jumlah pengungsi mencapai 48.887 kepala keluarga yang tersebar di berbagai wilayah, dengan sebaran tertinggi di Aceh Utara, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Singkil.
Sebelumnya, Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga mengatakan ketidaksanggupannya untuk menangani bencana tersebut. Ia pun mengirimkan surat secara resmi atas hal tersebut.
Baca juga: Banjir Sumatera, Pemerintah Utamakan Evakuasi Lalu Perbaiki InfrastrukturAceh Tengah termasuk daerah yang terkena banjir bandang dan tanah longsor yang hingga kini masih dalam kondisi darurat. Seluruh akses keluar maupun masuk wilayah tersebut terputus.
Dari informasi yang didapat, hingga Jumat (28/11), belum ada satu jalur darat yang bisa menghubungkan Takengon yang merupakan Ibu Kota Aceh Tengah, dengan daerah lain.
(lsi)