Jum'at, 19 April 2024 
Fishantren, Cara Berdayakan Santri Belajar Bisnis Perikanan
Muhajirin
Sabtu, 22 Oktober 2022 - 08:00 WIB
Fishantren (foto: istimewa)
LANGIT7.ID, Jakarta - Alumni Magister Bioteknologi Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (Unair), Rizhar Eman Karunia Akbar, membantu santri Pondok Pesantren Sulaimaniyah Bogor memanfaat lahan 500 m2 sebagai tempat budidaya ikan Tawar.
Pria yang akrab disapa Akbar itu mulanya melihat lahan tersebut kosong tak dimanfaatkan. Dia lalu berpikir memanfaatkan ilmunya untuk memberdayakan pesantren.
Dia memulai dengan membangun sebuah inkubasi usaha budidaya perikanan di lingkungan pesantren. Inkubasi itu dinamakan Fishantren. Fishantren merupakan social enterprise yang lahir atas pemikiran untuk berbagi kebermanfaatan seluas-luasnya.
Baca Juga: Sukses Berbisnis, Milenial Jebolan Pesantren Jadi CEO Startup
“Dengan komitmen memberdayakan pesantren dengan menawarkan bisnis model di bidang budidaya perikanan yang bisa dimanfaatkan oleh santri,” kata Akbar, dikutip laman resmi Unair.
Akbar mengatakan, ikannya anak pesantren menjadi jiwa fishantren untuk menciptakan kemandirian santri dan masyarakat. Dia melakukan itu agar santri mampu mandiri secara ekonomi dan sosial. Itu juga menjadi stimulan pengembangan skill, teknologi produksi, dan distribusi melalui pendekatan strategis dan inovatif.
“Dengan visi menciptakan sejuta santripreneur, kami memberdayakan pesantren dengan menawarkan bisnis model di bidang budidaya perikanan yang bisa dijalankan santri,” ucap Akbar.
Baca Juga: Selain Ilmu Agama, 4 Pesantren Ini Ajarkan Santri Keahlian Agribisnis
Pria yang berprofesi sebagai business development di start up perikanan Minapoli itu mulai menata ulang konstruksi kolam pada akhir 2020. Mulai dari memasang pipa inlet, outlet, hingga tiap petakan siap dijadikan kolam budidaya.
Proyeksi komoditas ikan air tawar adalah ikan lele, ikan patin, ikan gurami, ikan nila, dan kegiatan ikan diiringi dengan aktivitas pertanian (mina padi). Saat ini, fishantren tengah fokus budidaya ikan lele dengan target panen 5-10 ton per bulan.
Pada akhir 2021, pria kelahiran 1996 itu mengatakan, kegiatan budidaya ikan lele bisa mengakomodasi sekira 25kg lele segar untuk kebutuhan protein santri.
Baca Juga: 3 Tips Cara Berbisnis untuk Santri, Jangan Takut Eksekusi
Tak hanya budidaya, fishantren juga fokus pada diversifikasi pengolahan hasil perikanan. Itu membantu santri memproses bahan baku menjadi produk akhir yang beraneka ragam dan memiliki nilai tambah.
Proyeksi pengembangan diversifikasi produk meliputi sistem budidaya organik, ikan bumbu, dan fillet ikan. Ke depan, fishantren akan dikembangkan menjadi start up agar manfaatnya bisa dirasakan di banyak pesantren.
“Insya Allah, di pertengahan Februari kami akan membuka lagi tempat budidaya dengan komoditi ikan nila di salah satu ponpes di Sumedang,” kata Akbar.
Pria yang akrab disapa Akbar itu mulanya melihat lahan tersebut kosong tak dimanfaatkan. Dia lalu berpikir memanfaatkan ilmunya untuk memberdayakan pesantren.
Dia memulai dengan membangun sebuah inkubasi usaha budidaya perikanan di lingkungan pesantren. Inkubasi itu dinamakan Fishantren. Fishantren merupakan social enterprise yang lahir atas pemikiran untuk berbagi kebermanfaatan seluas-luasnya.
Baca Juga: Sukses Berbisnis, Milenial Jebolan Pesantren Jadi CEO Startup
“Dengan komitmen memberdayakan pesantren dengan menawarkan bisnis model di bidang budidaya perikanan yang bisa dimanfaatkan oleh santri,” kata Akbar, dikutip laman resmi Unair.
Akbar mengatakan, ikannya anak pesantren menjadi jiwa fishantren untuk menciptakan kemandirian santri dan masyarakat. Dia melakukan itu agar santri mampu mandiri secara ekonomi dan sosial. Itu juga menjadi stimulan pengembangan skill, teknologi produksi, dan distribusi melalui pendekatan strategis dan inovatif.
“Dengan visi menciptakan sejuta santripreneur, kami memberdayakan pesantren dengan menawarkan bisnis model di bidang budidaya perikanan yang bisa dijalankan santri,” ucap Akbar.
Baca Juga: Selain Ilmu Agama, 4 Pesantren Ini Ajarkan Santri Keahlian Agribisnis
Pria yang berprofesi sebagai business development di start up perikanan Minapoli itu mulai menata ulang konstruksi kolam pada akhir 2020. Mulai dari memasang pipa inlet, outlet, hingga tiap petakan siap dijadikan kolam budidaya.
Proyeksi komoditas ikan air tawar adalah ikan lele, ikan patin, ikan gurami, ikan nila, dan kegiatan ikan diiringi dengan aktivitas pertanian (mina padi). Saat ini, fishantren tengah fokus budidaya ikan lele dengan target panen 5-10 ton per bulan.
Pada akhir 2021, pria kelahiran 1996 itu mengatakan, kegiatan budidaya ikan lele bisa mengakomodasi sekira 25kg lele segar untuk kebutuhan protein santri.
Baca Juga: 3 Tips Cara Berbisnis untuk Santri, Jangan Takut Eksekusi
Tak hanya budidaya, fishantren juga fokus pada diversifikasi pengolahan hasil perikanan. Itu membantu santri memproses bahan baku menjadi produk akhir yang beraneka ragam dan memiliki nilai tambah.
Proyeksi pengembangan diversifikasi produk meliputi sistem budidaya organik, ikan bumbu, dan fillet ikan. Ke depan, fishantren akan dikembangkan menjadi start up agar manfaatnya bisa dirasakan di banyak pesantren.
“Insya Allah, di pertengahan Februari kami akan membuka lagi tempat budidaya dengan komoditi ikan nila di salah satu ponpes di Sumedang,” kata Akbar.
(jqf)
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 19 April 2024
Imsak
04:27
Shubuh
04:37
Dhuhur
11:55
Ashar
15:14
Maghrib
17:53
Isya
19:03
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
