LANGIT7.ID - , Jakarta - Allah Ta'ala menurunkan
Al Quran sebagai pedoman hidup bagi
umat Islam. Dalam Al Quran terdapat perintah dan larangan yang harus dilakukan setiap manusia. Salah satunya terangkum dalam surat Al Hujurat.
Al Hujurat berarti kamar-kamar, termasuk surat Madaniyah berjumlah 18 ayat. Surat ini sarat akan nilai moral atau
pendidikan akhlak bagi keseharian umat Islam.
Melansir dari AZ Islam, Senin (7/11/2022), berikut lima nilai budi pekerti yang terdapat dalam surat
Al Hujurat.
Baca juga: Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 11: Larangan Menghina dan Merendahkan
1. Bertabayyun
Sebagai umat Islam, diwajibkan bagi kita untuk memeriksa fakta dan validitas dari sebuah informasi atau berita yang datang. Terlebih di masa saat ini di mana hoaks menyebar begitu mudah di tengah masyarakat.
Selalu memeriksa fakta tentang sesuatu meskipun itu berita atau hal lain adalah salah satu nilai moral surah Hujurat dari Al-Qur'an yang terwakili dalam ayat enam di bawah ini.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.
2. Menjauhi prasangka
Sebagai seorang Muslim, dilarang untuk memiliki rasa curiga atau berprasangka yang dapat merugikan orang lain. Salah satu nilai morah dari surah Al Hujurat ini terwakili di ayat 12.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ ﴿ ١٢﴾
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Memang, beberapa prasangka adalah dosa. Jangan mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang bergosip tentang orang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah meninggal? Tentu Anda merasa jijik. Takutlah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS 49:12).
Baca juga: UAH Sebut Beradab Belum Tentu Berakhlak, Ini Beda Adab dan Akhlak
3. Larangan menghina dan merendahkan
Moral selanjutnya yang terkandung dalam surat Al Hujurat adalah menghindari menindas orang lain. Surat ini menjelaskan alasan di balik menghindari penindasan yang dapat membawa ke beberapa masalah kesehatan mental.
Pendakwah asal Riau Ustadz Abdul Somad menjelaskan makna yang terkandung dalam surah Al Hujurat ayat 11 tentangan larangan mengejek sesama kaum.
"Mulutmu harimaumu. Mulut kamu bisa menyebabkan amal berpindah. Mulut kamu bisa menyebabkan dijatuhi berbagai macam hukuman. Oleh sebab itu dalam Islam diajarkan, mulut itu kalau mau bercakap sebaiknya diisi dengan tasbih," jelas dai yang kondang dengan sapaan UAS itu dikutip dari kanal Youtube, Sunting TV, Senin (7/11/2022).
Allah SWT berfirman dalam surah Al Hujurat ayat 11 menekankan larangan bagi umat Islam menindas orang lain.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
4. Cara rekonsiliasi
Cara rekonsiliasi merupakan salah satu nilai moral surah Hujurat dari Al-Qur'an yang dapat diterapkan umat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai seorang Muslim, tidak dapat dihindari bahwa kita mungkin bertengkar atau bahkan berkelahi satu sama lain.
Baca juga: 3 Kewajiban Orang Tua kepada Anak, Beri Nama Baik hingga Benahi AkhlakItu menunjukkan bahwa umat Islam hanya manusia yang bisa marah atas sesuatu. Dalam ayat 9 dari Al-Qur'an, surah Hujurat mewakili bagaimana memiliki beberapa cara rekonsiliasi.
اِنْ اۤىِٕفَتٰنِ الْمُؤْمِنِيْنَ اقْتَتَلُوْا اَصْلِحُوْا اۚ اِنْۢ اِحْدٰىهُمَا لَى الْاُخْرٰى اتِلُوا الَّتِيْ اِلٰٓى اَمْرِ اللّٰهِ اِنْ اۤءَتْ اَصْلِحُوْال ا ا
Artinya: “Jika ada dua kelompok mukmin yang berselisih, rujuklah mereka. Jika salah satu dari keduanya menganiaya (kelompok) yang lain, lawanlah (kelompok) yang menganiaya kelompok itu agar kelompok itu kembali kepada perintah Allah. Jika kelompok itu telah kembali (kepada perintah Allah), rujuklah mereka dengan adil. Adil! Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.” (QS 49:9).
5. Menumbuhkan iman
Menumbuhkan iman kepada Allah melalui Islam adalah salah satu nilai moral surah Hujurat dari Al-Qur'an. Sebagai umat Islam, kita mungkin mendapatkan kelebihan atau kekurangan dalam iman mereka kepada Allah. Seperti yang diwakili oleh umat Islam yang mendapatkan beberapa manfaat dari membaca Al Quran s etiap hari.
Dengan menjadi seorang Muslim melalui Islam, mereka akan menumbuhkan iman mereka kepada Allah, berikut para nabi. Itu menunjukkan proses iman yang tumbuh di hati mereka secara berkala. Hal itu tergambar dalam Al-Qur'an surah Hujurat ayat 14 di bawah ini.
الَتِ الْاَعْرَابُ اٰمَنَّا لْ لَّمْ ا لٰكِنْ لُوْٓا اَسْلَمْنَا لَمَّا لِ الْاِيْمَانُ لُوْبِكُمْ اِنْ ا اللّٰهَ لَهٗ لَا لِتْكُمْ الا ا
“Orang-orang Arab Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakan (kepada mereka), “Kamu tidak beriman, tetapi katakanlah, ‘Kami baru masuk Islam’ karena iman (yang sebenarnya) belum masuk ke dalam hatimu. Jika kamu mentaati Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi amalmu sedikit pun.” Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 49:14)
(est)