Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 29 Maret 2024
home sosok muslim detail berita

Kisah Talal Yassine, Supir Taksi yang Berhasil Jadi Bos Crescent Wealth

nursalam Rabu, 09 November 2022 - 20:24 WIB
Kisah Talal Yassine, Supir Taksi yang Berhasil Jadi Bos Crescent Wealth
Talal Yassine, Managing Director Crescent Wealth. Foto: Istimewa.
skyscraper (Desktop - langit7.id)
LANGIT7.ID - , Jakarta - Pengusaha Australia keturunan Lebanon, Talal Yassine, mengungkapkan perjalanan hidupnya seagai imigran di Negeri Kangguru bersama keluarga. Yassine masih berusia 4 tahun saat meninggalkan kampung halamannya, Lebanon.

"Saya tidak mengingat kekacauan apa yang sedang dihadapi negara tersebut. Saya hanya mengingat bagaimana saya tumbuh bersama ibu yang terus menerus berhati-hati akan kehidupan barunya, di negara ini (Australia)," kisah Yassine.

Baca juga: Kisah Ramla Ali dari Pengungsi Somalia, Korban Bullying, hingga Atlet Tinju

Yassine menceritakan kondisi sang ibu yang dipaksa untuk memahami dan menyesuaikan diri pada situasi yang tak pernah dialami sebelumnya. Bahkan, lanjut Yassine, sang ibu harus tetap memberikan stabilitas dan harapan pada keluarganya saat itu.

"Ibu dan ayah saya harus menempuh jarak ribuan kilometer untuk tinggal di kota. Dan pada peristiwa itu, kedua orang tua saya bahkan tidak memiliki kemampuan berbahasa asing, tidak pernah bersekolah dan juga tidak memiliki keuangan yang stabil serta relasi. Namun mereka berhasil melalui semua rintangan tersebut dan dapat mempertahankan maupun membawa budaya Lebanon di negara ini (Australia)," lanjutnya.

Saat memikirkan perjuangan dan pengorbanan kedua orang tuanya, Yassine hanya bisa berharap kekacauan di kampung halamannya tidak akan terjadi lagi. Berikut wawancara Talal Yassine bersama The Fireside Magazine.

Question (Q): Anda memiliki gelar sarjana hukum, dan pada saat itu Anda memutuskan untuk tetap bekerja sebagai supir taksi. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Talal Yassine (TY): Seperti layaknya mahasiswa, saya tetap harus membantu dan menafkahi diri saya serta keluarga (kedua orang tua, saudara laki-laki dan saudara perempuan di saat yang bersamaan).

Baca juga: Mahershala Ali, Aktor Muslim Pertama Penerima Piala Oscar

Selain pengalaman bekerja saya di salah satu firma hukum setempat, saya juga mempunyai pengalaman sebagai supir taksi, bekerja di bengkel, mengantar bunga, mengecat pagar, dan mencuci mobil. Hal tersebut saya lakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan mingguan kami.

Namun di sisi lain, keluarga kami sangat menghargai pendidikan. Bahkan, pada saat itu saya tidak yakin sepenuhnya terhadap pendidikan, tetapi saya memberikan pengecualian dan sadar bahwa pendidikan dapat memberi pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik.

Saya berpendapat, bahwa pendidikan bisa memberikan akses lebih dari itu, seperti akses kesuksesan di berbagai tingkatan.

Saya pun berakhir dengan memiliki empat gelar, dan menjadi guru besar di Universitas Western Sydney serta menjadi profesor di Universitas Nasional Australia.

Q: Pelajaran apa yang Anda dapat setelah melalui peristiwa itu semua dan hal apa yang diimplementasikan pada kehidupan bisnis Anda?

TY: Menurut saya hal pertama adalah sebuah empati. Ketika menjadi supir taksi, Anda akan bertemu berbagai macam golongan dan karakter. Mereka terkadang hanya ingin mengobrol dengan seseorang, yang akhirnya memaksa Anda untuk memahami dan mendengarkan tanpa tahu apa yang mereka sedang alami. Bahkan saya pun pernah mencoba untuk memberikan nasehat kepada mereka.

Tetapi seiring waktu, saya menyadari untuk menghargai ketika seseorang berbicara mengenai kebahagian maupun kesedihan mereka. Hal itu saya terapkan dalam kehidupan berbisnis saya.

Sehingga bisa mengetahui dan memahami apa masalah yang sedang dihadapi oleh rekan kerja saya. Menurut saya melakukan hal tersebut, merupakan sesuatu yang sangat berharga.

Hal kedua yang perlu diterapkan adalah negosiasi. Saya sudah bekerja di berbagai bidang pekerjaan dalam kurun waktu yang lama dan juga bekerja di waktu yang berbeda.

Selama proses tersebut, saya mengalami stres, mementingkan diri sendiri, atau sekedar ingin istirahat. Pengalaman itu membuat saya bisa untuk menghadapi kehidupan bisnis sebenarnya. Ketika saya harus menghadapi situasi yang mengharuskan saya untuk tenang dan sebisa mungkin menghindari konflik.

Adapun dengan pengalaman tersebut saya terapkan ketika bernegosiasi bisnis dan di dalam ruang rapat, yang dituntut harus bisa memahami karakter yang berbeda-beda dalam satu ruang itu.

Baca juga: Cerita Sukses Youtuber Muslim Inggris-Somalia, Chunkz: Langit Adalah Batasku

Q: Sistem layanan manajemen apa yang ada butuhkan dari komunitas Islam untuk membangun lembaga Crescent Wealth?

Saya ingin menerapakan sistem “pensiun dengan kehormatan”. Kita memiliki tradisi untuk menjaga satu sama lain. Seperti ketika seseorang kehilangan pekerjaan, lanjut usia, sakit atau mengalami keadaan disabilitas.

Kami menganggap mereka sebagai keluarga dalam organisasi ini dan akan membantu dan menawarkan mereka sebuah dukungan yang diperlukan untuk bangkit kembali.

Tujuan dan motivasi untuk mendirikan Crescent Wealth adalah untuk mengatasi permasalahan ini.

Kami menawarkan dana pensiun yang sejalan dengan prinsip-prinsip investasi Islam. Prinsip ini sangatlah penting untuk dapat meningkatkan kesadaran dalam komunitas islam.

Kami ingin mengedukasi komunitas Islam untuk menyadari pentingnya mempunyai perencanaan pensiun yang baik. Dalam proses pendirian Crescent Wealth, kami mengalami pengalaman yang cukup luar biasa, di mana banyaknya anggota yang ingin bergabung dengan kami, padahal mereka bukan penganut agama Islam.

Mereka bergabung dengan kami, karena ingin menginvestasikan dana pensiunnya dengan cara yang benar. Mereka ingin dana tersebut tidak di investasikan kepada industri yang berbahaya, seperti perjudian, alkohol, persenjataan dan tembakau.

Baca juga: Mengenal Cara Bisnis Sosok Pengusaha Jalan Tol Jusuf Hamka

(Q) Tantangan hidup apa yang anda akan hadapi kedepannya?

(TY) Tantangan dalam hidup saya adalah tantangan yang keberlanjutan, yaitu menjadi seorang anak yang baik, suami dan ayah yang baik bagi keluarga.

Di dalam industri yang sangat mementingkan kepuasan yang instan, saya tetap mencurahkan waktu dan energi untuk keluarga saya. Saya merupakan seorang ayah dari empat anak dan memiliki tujuh saudara laki-laki dan perempuan.

Kedua orang tua saya masih cukup aktif. Saya dan istri memiliki tanggung jawab penuh atas rumah tangga kami.

Dan saya tetap menjaga hal tersebut tetap seimbang dengan kehidupan pekerjaan maupun pendidikan. Akan tetapi, ini adalah tantangan yang terbaik karena adanya kesenangan dan pencapaian.

(est)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 29 Maret 2024
Imsak
04:31
Shubuh
04:41
Dhuhur
12:01
Ashar
15:14
Maghrib
18:02
Isya
19:11
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan