LANGIT7.ID, Yogyakarta - Tak hanya terkenal dengan Bakpia, Yogyakarta juga memiliki kudapan tradisional yang harus dicoba. Makanan tradisional ini ada di Kotagede, Yogyakarta. Orang menyebutnya dengan Kue Kipo.
Saat Sahabat Langit7 berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tidak lengkap dasanya bila tidak menikmati makanan tradisional ini.
Salah satu kue Kipo legendaris yakni Kipo Bu Djito di wilayah Kotagede, Yogyakarta.
Kipo ini adalah salah satu kuliner tradisional khas Yogyakarta, yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno. Oleh Paijem Jito Suharjo atau lebih akrab disapa Bu Djito, Kue Kipo dipertahankan dengan citarasa yang tidak jauh berbeda pada masa lampau.
Baca juga: Menikmati Pecel Pakis Colo, Kuliner Gurih Khas Kudus Bu Djito merupakan generasi ketiga di keluarganya yang terus mewariskan resep kue Kipo secara turun temurun.
Sahabat Langit7 bisa mendapatkan kue Kipo bu Djito ini tepat di Jalan Mondorakan Nomor 27, Kotagede, Yogyakarta.
Pemilik Usaha Kue Kipo Bu Djito, Istri Rahayu menyampaikan dirinya merupakam generasi penerus pengelola usaha
jajanan pasar, yang sudah dirintis sejak tahun 1946 oleh nenek dan ibu kandungnya.
"Untuk melestarikan nama ibu memang kita memakai nama Ibu Djito. Kemudian banyak orang bertanya karena mungkin lihat kuenya kecil, berwarna hijau ya
iki opo toh dari kata itulah jalanan ini dinamakan Kipo,
iki opo," jelas Istri Rahayau dalam tayangan YouTube JITV pemda ADIY dikutip Selasa (15/11/2022).
Menurutnya, proses pembuatan kue ini terbilang cukup sederhana, karena hanya menggunakan dua bahan baku utama. Kedua bahan tersebut, yaitu tepung ketan sebagai kulit luar, dan parutan kelapa muda yang dicampur dengan gula Jawa atau enten-enten untuk isian.
Baca juga: Jajal Rasa Joyday Champions Ball, Kombinasi Rasa Susu yang Unik "Berawal dari jajanan pasar yang setiap hari menjajakan kue ini di pinggir jalan, kebetulan rumah kita terletak di Jalan Mondorakan Nomor 27," ungkapnya.
Lebih lanjut, Rahayu mengatakan untuk memasak kue ini dengan cara dipanggang. Kulit luar Kipo berwarna hijau dibuat dari adonan tepung ketan dan dicampur dengan sari daun Suji. Di dalam kue Kipo itu ada enten-enten yang memiliki rasa manis, gurih serta aroma yang khas.
"Untuk proses pemanggangan ini kita membutuhkan api yang memang stabil, enggak kecil sekali tapi juga nggak besar. Nanti setelah berubah warna kita bolak-balik setelah rata semua, kita angkat kemudian kita sajikan," terang Rahayu.
Rahayu menjelaskan bahwa pada mulanya
makanan tradisional ini hanya diminati dari kalangan menengah ke bawah. Akan tetapi setelah adanya pameran di Jakarta sekitar tahun 1987, peminat kue Kipo berdatangan dari keluarga kalangan menengah ke atas.
(sof)