LANGIT7.ID, Jakarta - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud, menilai zakat bisa menjadi solusi menghadapi resesi ekonomi. Sebab, zakat bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
Menurut KH Marsuki perekonomian global saat ini tengah berada di pintu
resesi. Salah satu penyebabnya adalah konflik Rusia-Ukraina. Konflik tersebut memicu krisis pangan dan energi global.
Krisis itu sedikit banyak berdampak ke Indonesia. Akan tetapi, zakat memiliki peran penting dalam menghadapi krisis tersebut. Keberadaan zakat akan meningkatkan sisi demand, sehingga tumbuh sisi supply (penawaran).
Baca juga: Wapres Serahkan Bantuan Baznas Microfinance Masjid di Jawa Tengah“Zakat, infak, dan sedekah ini di dalam ekonomi termasuk demand side (sisi permintaan), kita perlu meningkatkan demand dulu baru kemudian supply akan tumbuh, pemerintah perlu meningkatkan sisi demand ini untuk menumbuhkan ekonomi dan mengurangi dampak buruk konflik maupun resesi ekonomi,” kata KH Marsudi dalam acara Muntaha Sanawi ke-2 Dewan Pengawas Syariah Lembaga Amil Zakat (DPS LAZ) di Hotel Grand Sahid, Jakarta, dikutip Sabtu (19/11/2022).
Menurut KH Marsudi, perlu pengelolaan
zakat yang lebih serius untuk meningkatkan peran tersebut. Selama ini, kata dia, masih ada pencatatan ganda terkait realisasi zakat, sehingga data yang ada belum menggambarkan kondisi sebenarnya.
“Syukur-syukur kalau kita mempunyai data pengelolanya, sehingga muncul laporan yang terpercaya, agar nantinya data terkait zakat benar-benar memperlihatkan kondisi
zakat di Indonesia. Kalau ternyata realisasinya masih kurang banyak, berarti pemerintah kurang sosialisasinya,” ujarnya.
Baca juga: Laznas Dewan Dakwah Canangkan Sedekah Semen untuk Renovasi MasjidMaka dari itu, dia meminta agar pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat bekerjasama untuk memanfaatkan potensi besar tersebut.
“Untuk pengelolaan zakat ini, mari kita jalin kerjasama antara MUI, pemerintah, LAZ, dan masyarakat umum,” ujarnya.
(sof)