LANGIT7.ID, Jakarta - Pakar
Gempa dari Universitas Andalas (Unand), Dr. Badrul Mustafa, menilai pemerintah perlu melakukan upaya mitigasi bencana terutama
gempa bumi, mulai dari sekolah-sekolah. Terlebih Indonesia dilewati banyak sesar atau patahan yang bisa mengakibatkan gempa sewaktu-waktu. Terbaru, gempa dengan magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022).
“Upaya mitigasi yang dilakukan sebaiknya dimulai dari sekolah-sekolah, dan dilakukan terus menerus,” kata Badrul kepada
Langit7.
id, Kamis (24/11/2022).
Menurut Badrul, anak didik di sekolah lebih cepat memahami fenomena gempa, dan dapat bertahan lama di dalam ingatan mereka. Itu bisa menjadi skill yang dapat membantu menyelamatkan diri jika sebuah gempa terjadi. Ini adalah mitigasi non struktural.
Baca Juga: Dampak Gempa Cianjur Sangat Parah Sebab Episentrum Dekat Pemukiman Warga
Hasil penelitian di Jepang menunjukkan bahwa korban yang selamat dari gempa diketahui bahwa 34,9 % adalah dari pertolongan diri sendiri, selanjutnya 31,9 % dari pertolongan keluarga, selebihnya dari teman dan orang lain.
“Jadi, pengetahuan sendiri sangat penting untuk menyelamatkan diri,” kata Badrul.
Badrul menjelaskan, upaya mitigasi bencana alam terdiri dari tiga tahap yakni mitigasi pra-bencana, mitigasi saat bencana (tanggap darurat), dan mitigasi pasca-bencana. Kemudian, mitigasi juga terdiri dua bagian yakni mitigasi fisik atau struktural dan mitigasi non struktural.
Baca Juga: 39 Orang Hilang Pascagempa di Cianjur, Jokowi: Evakuasi Jadi Prioritas
“Untuk mendapatkan hasil yang baik, yakni menekan kerugian sebesar mungkin, maka yang paling baik dilakukan adalah memprioritaskan mitigasi pra-bencana dan memaksimalkan mitigasi fisik,” kata Badrul.
Dia menjelaskan, memaksimalkan mitigasi fisik atau struktural adalah dengan memastikan bangunan yang ada aman dari gempa. Terutama bangunan yang banyak orang berhimpun di dalamnya seperti sekolah-sekolah, mall, rumah sakit, dan sebagainya.
“Bangunan aman gempa adalah bangunan yang mengacu kepada peraturan bangunan aman gempa yang dikeluarkan oleh Kementerian PU,” ujar Badrul.
(jqf)