LANGIT7.ID, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra),
Abdul Muhaimin Iskandar mendorong pemerintah untuk membenahi manajemen stok pangan secara menyeluruh. Dia menilai manajemen stok pangan amat dibutuhkan agar ketahanan pangan Indonesia dapat terealisasi.
"Memang untuk manajemen stok pangan saat ini masih belum optimal. Beras saja sebagai makanan paling pokok kita masih begitu manajemennya, apalagi produk lain seperti kedelai, kacang hijau, kacang tanah, daging," kata Muhaimin dalam keterangannya, Rabu (28/12/2022).
Politisi yang akrab disapa Gus Muhaimin itu menyatakan, manajemen stok pangan yang buruk kerap menimbulkan ketidaksinkronan data kebutuhan
importasi pangan antar Kementerian-Lembaga (K/L). Hal tersebut terjadi lantaran aturan main pada masing-masing lembaga terkait importasi pangan.
Baca Juga: Mendag Pastikan Tak Ada Kenaikan Harga Bapok Jelang Nataru"Selama ini hampir semua Kementerian dan Lembaga punya kebijakan sendiri-sendiri soal pangan, terutama terkait importasi. Kadang Kementerian 'A' bilang surplus pangan, Lembaga 'B' malah bilang perlu impor," ucap anggota Komisi I itu.
Menurut Gus Muhaimin, manajemen stok pangan yang baik akan berimbas pada
ketahanan pangan nasional. Dengan begitu, ketersediaan pangan yang cukup dan merata serta akses penduduk terhadap pangan yang mudah bisa terealisasi.
Selain itu, Gus Muhaimin juga mendorong pemerintah untuk mengubah orientasi ketahanan pangan nasional. Adapun orientasi ketahanan pangan harus bermuara pada dua hal. Pertama, jaminan ketersediaan pangan.
"Artinya kita tahu seberapa banyak stok pangan kita dengan data yang akurat. Kedua, akses masyarakat mendapatkan pangan harus mudah. Jadi meskipun surplus dan nggak perlu impor, tapi aksesnya sulit yasama saja rakyat akan menjerit," tutur Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Baca Juga:
Bulog Terima 10.000 ton Beras Impor dari Vietnam
Pemerintah Berencana Impor Beras, DPR: Kedepankan Data dan Stok Nasional
(gar)