LANGIT7.ID, Jakarta - Area pegunungan di Makkah,
Arab Saudi tampak menghijau setelah diguyur hujan. Fenomena ini terbilang langka karena Saudi didominasi gurun dan tanah gersang.
Dalam tayangan video yang dipublikasikan, tampak pemandangan hijau di area pegunungan dan lembah di
Makkah. Semak-semak hijau bergoyang terkena hembusan angin.
Media lokal,
Saudi Gazette melaporkan, juru Pusat Meteorologi Nasional, Hussain Al-Qahtani mengatakan sebagian besar wilayah Saudi memang dilanda badai petir sejak Ahad (8/1) hingga Selasa (10/1) besok.
Baca Juga: Fenomena Astronomi Sepanjang 2023: Gerhana Bulan dan MatahariWilayah yang diprakirakan terguyur hujan antara lain di kota Makkah, Madinah, perbatasan utara Saudi, Al-Jouf, Tabuk, Hail, Al-Qassim, Al-Sharqiya, Al-Baha dan ibu kota Riyadh.
Fenomena ini pun dikaitkan dengan
kiamat. 14 abad lalu, Rasulullah SAW menyebut suatu saat Makkah dan jazirah Arab akan kembali menghijau.
Rasulullah SAW bersabda:لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا“Tidak akan tiba hari kiamat hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai.” (HR Muslim).
Kendati demikian, ada penjelasan ilmiah terkait fenomena ini. Curah hujan di Arab Saudi terjadi hampir terus menerus dalam jangka waktu lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: BPBD DKI Imbau Masyarakat Waspada Banjir Rob Akibat Bulan PurnamaMelansir dari dari
The Islamic Information, Senin (9/1/2023), menurut situs Earth Observatory Lembaga Penerbangan dan Antariksa AS, NASA, bioma (ekosistem luas) gurun adalah yang paling kering dari semua bioma.
Suhu di padang pasir bisa berubah drastis dari siang ke malam karena udaranya kering sehingga panas cepat keluar di malam hari. Suhu siang hari rata-rata 38 derajat celcius, lalu bisa turun hingga -4 derajat Celcius di malam hari.
Disebabkan kondisi ekstrem gurun, tumbuhan beradaptasi untuk mengimbangi kekurangan air. Tanaman seperti semak menghemat air dengan menumbuhkan sedikit daun atau memiliki sistem akar yang besar untuk mengumpulkan air.
Beberapa spesies tumbuhan gurun bersiklus pendek hanya beberapa minggu berlangsung selama periode hujan. Menurut
National Geographic, tumbuhan gurun banyak yang bersifat semusim.
Benihnya tidak aktif bertahun-tahun selama musim kering panjang. Jadi, ketika hujan datang, benih-benih tersebut bertunas dengan cepat. Tumbuhan tumbuh mekar, menghasilkan benih baru, dan mati, dalam waktu singkat.
Baca Juga:
Doa Saat Dilanda Cuaca Ekstrem Sebagaimana Dibaca Rasulullah SAW
Fenomena Solstis Terjadi di Indonesia, Siang Lebih Lama dari Biasanya(gar)