LANGIT7.ID, Jakarta -
Fenomena alam berupa terbentuknya pulau baru terjadi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, pascagempa kuat M7,5. Kemunculan fenomena tersebut menimbulkan kepanikan masyarakat Desa Teinaman sehingga untuk sementara waktu mengungsi.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami,
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono, peristiwa alam semacam ini merupakan fenomena biasa terjadi.
"Ini dikenal dengan istilah kemunculan gunung lumpur yang populer disebut sebagai mud volcano. Gunung lumpur (mud volcano) ini terkadang muncul di permukaan beberapa saat pasca terjadinya gempa kuat," ucap Daryono dalam pesan singkat kepada
Langit7.id, Rabu (11/1/2023).
Baca Juga: BMKG Resmi Akhiri Peringatan Dini Tsunami di Maluku Barat DayaSecara fisis, lanjut Daryono, tekanan di dalam lapisan kulit Bumi terakumulasi ketika cairan dan gas bawah tanah tidak dapat keluar akibat terjebak dalam lapisan sedimen.
"Material lunak ini terperangkap yang kemudian dapat menjadi overpressure jika ditekan oleh gaya tektonik atau karena adanya masukan guncangan gempa kuat sebagai '
input motion'. Gempa memberi tekanan pada lebih lapisan plastis di bawahnya, lalu saar tekanan di lapisan yang lebih dalam mengendur, tekanan menyebar ke luar," ungkap Daryono.
Gunung lumpur atau pulau baru ini akhirnya terbentuk ketika cairan dan gas dalam Bumi menemukan jalan keluar ke permukaan, melalui rekahan batuan terbentuk akibat guncangan gempa kuat. Selanjutnya, pulau baru tersebut hanya bersifat sementara.
Baca Juga: Ustaz Fahmi Salim: Pegunungan Makkah Menghijau Bukan Berarti Pertanda Kiamat"Material lunak ini secara perlahan bergerak ke atas rekahan, membawa material lumpur membentuk gunungan lumpur. Karena itu umumnya 'pulau baru' ini akan hilang dengan sendirinya," kata Daryono.
Fenomena kemunculan pulau baru pascagempa semacam ini pernah terjadi beberapa kali. Berikut daftar kemunculan pulau baru pascagempa:
1. Gempa Ormara, Makran, M8,1 pada 28 November 1945
2. Gempa Niikappu, Jepang M8,6 pada 4 Maret 1952.
3. Gempa Gobi Altay, Mongolia M8,3 pada 4 Desember 1957
4. Gempa Kandewari, Pakistan M7,7 pada 26 Januari 2001
5. Gempa Andaman M9,2 pada 26 Desember 2004
6. Gempa Gwadar Pakistan M7,7 pada 24 September 2013
Baca Juga:
Disebut Tanda Kiamat, Ini Penyebab Makkah Menghijau Menurut Ilmiah
Dampak Gempa Pacitan Terasa Sampai Yogyakarta(gar)