LANGIT7.ID - , Jakarta - Pada umumnya, pondok pesantren (Ponpes) menerapkan pembelajaran bahasa Arab. Namun, beda halnya dengan
ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo Jawa Timur. Tak hanya mengajarkan bahasa Arab, ponpes ini juga mengenalkan
bahasa Mandarin pada para santrinya.
Merujuk dari situs resmi ponpes Nurul Jadid, Sabtu (21/1/2022), bahasa Mandarin mulai diajarkan kepada para santri yang bersekolah di SMA Nurul Jadid jurusan bahasa sejak 2004.
Baca juga: Masjidil Haram Luncurkan Program Pelajaran Islam Bahasa MandarinAwalnya, Nurul Jadid mengutus seorang ustaz untuk belajar bahasa Mandarin ke klenteng yang ada di Probolinggo. Kemudian, apa yang didapat dari Probolinggo diajarkan kepada para santri.
Hingga pada 2006, ada bantuan pengajar native dari
Tiongkok atas bantuan Lembaga Koordinasi Pengembangan Bahasa Tionghoa (LKPBT) Jawa Timur.
Kemudian pada 2010, santri atau siswa Nurul Jadid pertama kali mendapat beasiswa kuliah di Tiongkok. Sejak saat itu hingga sekarang ponpes Nurul Jadid mengirim para alumni untuk kuliah di Tiongkok setiap tahunnya.
Pengembangan bahasa Mandarin di Nurul Jadid yang cukup pesat tidak lepas dari kontribusi Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Surabaya dan berbagai komunitas Tiongkok yang selalu memberikan dorongan untuk terus ditingkatkan.
Baca juga: Pesantren Ini Ajarkan Bahasa Mandarin hingga Kirim Santri Kuliah ke CinaTak hanya mengajarkan santrinya bahasa Mandarin, ponpes ini juga memiliki lembaga untuk Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) atau Ujian standar Kemampuan Bahasa Mandarin
"Memiliki lembaga ini sebuah terobosan baru dalam pengembangan bahasa asing, agar standar kemampuan bahasa internasional itu dimiliki oleh santri di Pesantren Nurul Jadid," ujar Sekretaris Pondok Pesantren Nurul Jadid, Ustaz H. Faizin Syamwil dikutip Sabtu (21/1/2022).
"Kita sudah memiliki lembaga ujian intenasional bahasa inggris, bahasa mandarin dan selanjutnya akan kita lengkapi dengan bahasa arab. Sehingga kemampuan santri memiliki kualifikasi yang sama dengan dunia internasional, karena itu HSK yang diadakan di Pesantren Nurul Jadid merupakan gagasan untuk bisa mengantarkan santri ke gerbang dunia, mengantarkan santri ke pergaulan internasional," cetusnya.
Baca juga: Muhammad Ma Jian, Penerjemah Al-Qur'an ke Bahasa Mandarin(est)