LANGIT7.ID-, Ujung Bone - Menteri Agama
Nasaruddin Umar menyampaikan pesan-pesan kunci untuk memajukan pendidikan pesantren di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Menag Nasaruddin Umar dalam lawatannya di Pondok Pesantren Al Ikhlas Ujung Bone, Sulawesi Selatan.
Nasaruddin Umar menekankan tiga aspek penting yaitu kesejahteraan santri, ino
inovasivasi dalam
sistem pendidikan, dan penguatan peran pesantren dalam
moderasi beragama.
Menag menekankan untuk memperhatikan kesejahteraan santri. Meneladani wasiat orang tuanya, Nasaruddin mengatakan untuk tidak membatasi kebutuhan dasar
santri, terutama makanan.
Baca juga: Meneladani Sikap Pemaaf Menag Prof. Nasaruddin Umar Terhadap Tukang Fitnah"Salah satu wasiat orang tua, jangan batasi makanan santri, saya tidak mau mereka merasakan keterbatasan seperti apa yang pernah dirasakan oleh anak-anak saya," ungkap Nasaruddin dalam keterangannya, dikutip Selasa (8/4/2025).
Ia mengakui, saat dahulu menempuh pendidikan di Pesantren, karena keterbatasan ekonomi dirinya kerap tidak dapat memenuhi kebutuhan makan.
"Kita tidak ingin ini dialami lagi oleh para santri saat ini," tambahnya.
Menag berkomitmen untuk memastikan para santri dapat fokus sepenuhnya pada proses belajar tanpa terbebani masalah pemenuhan kebutuhan pokok.
Kemudian, Nasaruddin juga mendorong pesantren untuk terus berinovasi dalam sistem pendidikan. Ia pun mencontohkan Ponpes Al Ikhlas yang didirikannya, mampu mengadopsi sistem dan metode internasional termasuk pemanfaatan teknologi informasi (IT), dalam proses pembelajaran.
Menurut Nasaruddin, inovasi dalam sistem pendidikan sangat penting sebagai bekal keterampilan para santri dalam perkembangan global, sehingga mereka mampu bersaing dan berkontribusi di kancah internasional.
Baca juga: Prof Nasaruddin punya Gagasan Besar: Bangun Pesantren Percontohan, Modern dan Standar InternasionalLebih lanjut, Menag secara khusus menyoroti
peran strategis pesantren dalam menjaga nilai-nilai keindonesiaan dan mengawal moderasi beragama.
Nasaruddin bertekad kuat agar pesantren-pesantren di Indonesia bisa menjadi benteng yang kokoh dalam mempertahankan tradisi luhur bangsa dan menanamkan pemahaman agama yang inklusif dan toleran.
"Pesantren harus menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai moderasi beragama di Indonesia. Kita tidak ingin ada pemahaman agama yang sempit dan eksklusif. Santri harus menjadi agen perdamaian dan persatuan," tegas Menag.
Pesan-pesan yang disampaikan Menag Nasaruddin Umar ini menegaskan arah kebijakan Kementerian Agama dalam memberdayakan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang komprehensif.
Fokus tidak hanya pada ilmu agama, tetapi juga pada pengembangan karakter, keterampilan, dan wawasan global santri, dengan landasan kesejahteraan yang terjamin.
Baca juga: Menteri Agama Nasaruddin Umar Catatkan Hattrick Prestasi di 100 Hari Pertama Kabinet Merah Putih"Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, agar para santri dan pesantren di Indonesia mampu menjadi motor penggerak kemajuan bangsa dan penjaga harmoni umat beragama," tandasnya.
(est)