LANGIT7.ID - , Jakarta - Ancaman
resesi global menghantui banyak negara di 2023 ini. Namun, di tengah ketakutan tersebut, Indonesia justru dianggap mengalami pemulihan.
Menteri Keuangan (Menkeu)
Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, perekonomian Indonesia justru mengalami pemulihan yang sedang naik dan merata di seluruh sektor di tengah ancaman resesi global.
Baca juga: Sri Mulyani Optimis Indonesia Tak Masuk Negara Resesi di 2023“Indonesia pertumbuhannya untuk tahun 2022 karena baru akan dipublikasi
BPS (Badan Pusat Statistik) bulan Februari kira-kira masih di 5,2 hingga 5,3 persen. Itu jauh lebih tinggi dibandingkan (pertumbuhan ekonomi) dunia di 1,7 persen,” ujar Menkeu siaran pers, dikutip Langit7.id, Selsa (24/1/2023).
Menkeu menegaskan, APBN menjadi instrumen yang dapat diandalkan ketika menghadapi berbagai macam ancaman, seperti saat pandemi, harga minyak dan pangan melonjak.
“APBN itu menjadi instrumen yang luar biasa penting untuk menjaga Indonesia, jaga masyarakatnya, jaga ekonominya, jaga dunia usahanya. Kita tetap akan jaga faktor-faktor yang mendukung pemulihan ekonomi,” kata Menkeu.
Menkeu menegaskan daya beli masyarakat harus terus dijaga untuk mendukung pemulihan ekonomi. APBN memberikan bantalan agar daya beli masyarakat terjaga, terutama untuk masyarakat miskin dan rentan.
Baca juga: Kisah Persahabatan Sri Mulyani dan Retno Marsudi, Dekat Sejak SMASepanjang 2022, bantuan sosial mendekati Rp460 triliun dan 2023 naik menjadi Rp476 triliun. Ketika guncangan berasal dari harga minyak, pemerintah memberikan subsidi, semula Rp152 triliun menjadi Rp555 triliun.
“Masyarakat paling rentan kita bantu. Bantuannya pakai PKH (Program Keluarga Harapan), sembako, bahkan kadang-kadang kita memberikan untuk anak-anaknya uang kuliah, uang beasiswa, dan berbagai bantuan kepada masyarakat yang paling rentan. Kita jaga supaya ekonomi kita yang lagi tumbuh tinggi tetap bertahan di 2023,” tutur Menkeu.
Berbagai program dalam APBN juga digunakan untuk bantuan kepada UMKM, seperti restrukturisasi kredit perbankan. Selain itu, APBN turut memberikan bantuan kepada para pedagang kaki lima.
“Kita memberikan langsung cash untuk modal kerja karena memang mereka modalnya habis selama kegiatan berhenti dan kita memberikan banyak sekali selama proses penyembuhan ekonomi dan Covid ini bantuan-bantuan,” ungkap Menkeu.
Baca juga: Cukai Rokok Naik 10 Persen, Sri Mulyani Harap Konsumen Menurun(est)