LANGIT7.ID - , Jakarta -
Pembakaran Al Quran yang dilakukan politisi anti-Islam,
Rasmus Paludan di depan Kedutaan Besar Turki Stockholm, Swedia, akhir pekan lalu menuai kecaman dari berbagai pihak.
Tak hanya dunia Islam yang mengecam aksi tersebut, namun juga komunitas
Kristen dan
Yahudi dari berbagai belahan dunia ikut mengutuk tindakan tercela ini.
Di Rusia, komunitas Kristen mengutuk pembakaran Al Quran yang dilakukan oleh politikus rasis sayap kanan Denmark itu.
Baca juga: Kutuk Tindak Pembakaran Al-Quran, MUI: Sangat Tidak BeradabMelansir Islamic Information, Rabu (25/1/2023), Ketua Departemen Sinode untuk Hubungan Gereja Rusia dengan Masyarakat dan Media Massa, Vladimir Legoyda, mengecam insiden itu sebagai tindakan vandalisme yang tidak dapat diterima.
Legoyda menambahkan, bahwa batas kemanusiaan tidak boleh dilanggar dan perjuangan politik tidak boleh melukai kesucian agama.
Sementara itu, komunitas Yahudi di Turki mengutuk tindakan Paludan dan menyebutnya sebagai "kejahatan kebencian" dan "teror agama". Seluruh masyarakat dunia mengecam keras aksi Paludan dan orang-orang yang mengizinkannya membakar Al Quran.
Patriarkat Armenia Turki, Sahak Mashalian, Dewan Spiritual Gereja, pendeta, dewan yayasan, dan komunitas Armenia Turki secara kolektif mengutuk insiden pembakaran Alquran di Swedia.
Patriarkat Armenia Turki menyebut "tindakan keji" itu tidak hanya menyinggung perasaan religius orang-orang yang beragama Islam, tetapi juga ada gerakan untuk mengobarkan perasaan permusuhan antara umat beragama.
Baca juga: MUI Sebut Pembakaran Al-Qur'an di Swedia Langgengkan IslamofobiaSeperti diketahui, Paludan menggelar demonstrasi dengan membakar Al Quran dan mendapat izin juga perlindungan dari polisi Swedia. Izin tersebut dikeluarkan dengan alasan kebebasan berekspresi.
Turki pun memprotes izin pembakaran Al Quran dengan memanggil duta besar Swedia. Selain itu, Turki juga membatalkan kunjungan Menteri Pertahanan Swedia ke Ankara.
Sebelumnya, banyak negara Muslim menyatakan kemarahan atas pembakaran kitab suci umat Islam.
Arab Saudi dan Qatar mengkritik keras otoritas Swedia karena memberikan izin kepada Paludan untuk membakar Alquran.
Uni Emirat Arab juga mengutuk insiden tersebut dan menegaskan kembali "penolakannya terhadap semua praktik yang bertujuan merusak keamanan dan stabilitas yang bertentangan dengan nilai dan prinsip kemanusiaan dan moral."
Selain itu sejumlah negara seperti, Indonesia, Pakistan, Kuwait, Iran, Mesir, Dewan Kerjasama Teluk, dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) juga mengutuk insiden yang tidak pantas ini.
Baca juga: Ramzan Kadyrov Kecam Pembakaran Al-Qur'an di Swedia, Sebut Paludan Sebagai Iblis(est)