LANGIT7.ID, Jakarta -
Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat Islam mendirikan salat gaib untuk korban gempa Turki dan Suriah. Salat gaib serempak dilaksanakan bakda salat Jumat pada 10 Februari 2023 besok.
"Diberitahukan kepada umat Islam di seluruh Indonesia, sebagai bentuk kepedulian terhadap korban meninggal dunia pada gempa bumi di Turki dan Suriah, maka diimbau agar melaksanakan salat gaib," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Kemenag, Adib, di Jakarta, dikutip Kamis (9/2/2023).
Lantas bagaimana tuntunan dalam pelaksanaan salat gaib sendiri?
Melansir dari laman NU Online,
salat gaib adalah salat jenazah yang dilakukan ketika jasad si mayit sudah dimakamkan atau salat yang dilakukan jarak jauh.
Baca Juga: Kedubes Turki di Jakarta Buka Donasi untuk Korban GempaDalil dari riwayat dari Abu Hurairah RA, yang artinya: “Sungguh Nabi SAW memberitakan kabar kematian Raja Najasyi di hari kewafatannya, lalu beliau bersama para sahabatnya keluar ke tempat salat, membariskan sahabatnya dan bertakbir sebanyak empat kali (salat Gaib).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Syarat Salat GaibSyarat sah salat gaib di antaranya, jenazah berada di luar daerah yang jauh dari jangkauan atau ditempat yang dekat tapi sulit dijangkau.
Adapun jika masih berada dalam satu daerah, walaupun jauh tapi tidak sulit dijangkau, maka tidak sah melakukan salat gaib. Demikian pula bila jenazahnya berada di batas daerah yang dekat, juga tidak sah melakukan selalu gaib.
Syarat kedua, yaitu telah mengetahui atau menduga kuat bahwa jenazahnya sudah dimandikan. Bila tidak, maka salat gaib tidak sah. Namun bila menggantungkan salat gaib dengan sucinya jenazah tersebut bahwa telah dimandikanz maka hukum salatnya sah.
Niat Salat Gaib Apabila jenazahnya banyak, misalnya korban bencana alam yang menimpa satu wilayah, seperti korban tewas gempa Turki dan Suriah, maka niatnya adalah:
Latin: Usholli 'ala jami'i mauta qaryati kadzal ghalbinal muslimina arba'a takbiratan fardla kifayatin imaman/makmuman lillahi ta'ala.
Artinya: Saya menyalati seluruh umat muslim yang jadi korban di (sebutkan nama wilayahnya), yang berada ditempat lain, empat takbir dengan hukum fardhu kifayah (sebagai Imam atau makmum) karena Allah Ta'ala.
Namun bila dirasa sulit menghapalkan teks Arabnya, maka boleh menggunakan terjemahnya, baik dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah masing-masing.
Baca Juga: Kisah Emosional Tim Penyelamat Gempa Turki saat Evakuasi Gadis CilikRukun Salat Gaib1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu. Bagi yang tidak mampu berdiri boleh salat dengan cara yang dia mampu.
3. Membaca empat takbir termasuk takbiratul ihram.
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Membaca salawat kepada Nabi SAW setelah takbir kedua. Minimal dengan membaca, Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad. Namun, yang paling sempurna adalah membaca salawat Ibrahimiyah yang biasa dibaca saat tasyahud akhir dalam salat.
6. Membaca doa untuk jenazah setelah rakaat ketiga.
Berikut doa Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari ‘Auf bin Malik RA:
Allahummagfir lahu warhamhu wa’fu ‘anhu wa’âfihi wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bi ma‘in wa tsaljin wa baradin wa naqqihi minal khathaya kama yunaqqast tsaubul abyadhu minad danas wa abdilhu daran khairan min darihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi waqihi fitnatal qabri wa ‘adzabin nar.
Artinya, “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah ia, maafkanlah dan berilah ia keafiatan (nasib ukhrawi yang baik), muliakanlah tempatnya, lapangkanlah jalurnya, basuhlah ia dengan air surgawi yang sejuk nan segar, bersihkanlah ia dari noda-noda kesalahan laiknya baju putih yang kembali mengkilap setelah dibersihkan dari kotoran dan noda, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih indah, keluarga dan pasangan yang lebih baik, lindungilah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka.”
7. Membaca salam setelah takbir keempat. Namun, setelah takbir dan sebelum salam, disunnahkan membaca doa.
Latin: “Allahumma la tahrimna ajrohu wala taftinna ba’dahu wagfir lana walahu."
Artinya: Ya Allah, janganlah engkau jadikan kami penghalang pahalanya, dan janganlah biarkan kami dalam ajang fitnah, umpatan atau buah bibir setelah ini semua, dan ampunilah kami dan dia.
Baca Juga:
Bocah 9 Tahun Sedekah Uang Celengan untuk Korban Gempa Turki
Kemenag Ajak Salat Ghaib Usai Jumatan, Doakan Korban Gempa Turki(gar)