Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Senin, 24 Maret 2025
home edukasi & pesantren detail berita

Viral Pengobatan Tradisional Dayak, Bolehkah Muslim Ikut Berobat?

Muhajirin Jum'at, 14 April 2023 - 18:00 WIB
Viral Pengobatan Tradisional Dayak, Bolehkah Muslim Ikut Berobat?
Ida dayak (krii) saat memperagakan pengobatan tradisional kepada seorang pasien.
LANGIT7.ID, Jakarta- - Baru-baru ini, sedang ramai pengobatan tradisional Dayak yang menarik minat banyak orang. Namun, bolehkah seorang muslim berobat pada pengobatan tradisional yang tidak dilakukan oleh seorang muslim?

Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah, Prof Yahya Zainul Ma’arif (Buya Yahya), menjelaskan, membantu sesama manusia adalah tugas dan tanggung jawab kita sebagai umat manusia. Pertolongan yang diberikan orang pada kehidupan seseorang bukan hanya sebatas pengobatan semata.

Seorang nonmuslim yang berbuat baik seperti memberikan sedekah dan berderma akan mendapatkan imbalan dari Allah, namun imbalan tersebut hanya akan diberikan pada kehidupan di dunia saja dan tidak di akhirat. Urusan kehidupan di akhirat akan bergantung pada keimanan seseorang, sehingga seseorang yang tidak beriman tidak akan mendapatkannya.

“Imbalan tersebut hanya diberikan di dunia, tidak ada di akhirat. Adapun urusan akhirat adalah sesuai dengan keimanannya. Selagi dia tidak beriman, dia tidak akan mendapatkannya,” kata Buya Yahya di salah satu kajiannya saat menanggapi pengobatan Ida Dayak yang viral di media sosial.

Namun, Buya Yahya menegaskan, syarat untuk mendapatkan imbalan di akhirat adalah dengan memiliki iman. Oleh karena itu, jika seorang muslim ingin berobat pada pengobatan tradisional seorang nonmuslim, maka perlu memperhatikan tata cara pengobatan yang dilakukan.

Baca juga:DMC Dompet Dhuafa Latih Pengemudi Ojol Tangguh Hadapi Bencana

"Hal yang perlu kita cermati adalah, terlepas dari siapa orangnya, kami memberi rambu-rambu secara umum. Jika itu pengobatan yang sifatnya mengandalkan keahliannya, maka hal itu bukan hanya boleh, tetapi kita diajarkan dan diperintahkan untuk bertanya kepada orang yang memiliki keahlian, sehingga dokter kita boleh pergi ke dokter yang nonmuslim sekalipun,” ujar Buya Yahya.

Jika pengobatan tersebut memang memiliki kemanfaatan dan berkaitan dengan keahlian, maka seorang muslim dapat berobat pada orang nonmuslim. Namun, jika terkait dengan keyakinan tertentu yang bertentangan dengan agama Islam, maka hal tersebut tidak diperbolehkan.

"Saya tidak tahu ini tidak membawa pada siapa-siapa, misalnya ada orang dengan cara pengobatan tertentu, kemudian orang tersebut dengan keyakinannya minta kepada yang diyakininya untuk menyembuhkannya, maka Anda tidak boleh datang, karena bisa saja di sana kemudian seorang datang kemudian sembuh, tambah bahaya,” ungkap Buya Yahya.

Dia menjelaskan alasan seorang muslim harus menghindari pengobatan tradisional yang berasal dari keyakinan nonmuslim. Hal itu bisa berbahaya bagi keimanan seorang muslim. Itu adalah ujian dari Allah dan seharusnya disembuhkan oleh Allah tanpa melibatkan keyakinan semacam itu.

“Namun, selama tidak ada hubungannya dengan hal-hal keyakinan semacam itu, maka sah saja kita pergi ke dokter atau pengobatan tradisional yang terbukti dan tidak mengandung unsur syirik,” ujar dia.

Dalam hal ini, Buya Yahya menegaskan, jika keyakinan tertentu menghalangi seseorang untuk mendapatkan pengobatan yang diperlukan, maka itu adalah sebuah ujian bagi keimanan seseorang. Hal tersebut harus diperhatikan dengan seksama, karena keyakinan yang salah atau tidak tepat dapat berdampak pada kesehatan dan keselamatan seseorang.

Namun, di sisi lain, keyakinan agama juga dapat memberikan dukungan dan ketenangan batin bagi seseorang yang sedang mengalami sakit atau kesulitan. Maka itu, penting untuk mencari keseimbangan antara keyakinan agama dan pengobatan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Seorang muslim dapat berkonsultasi dengan ulama atau ustadz dan juga dengan mencari saran dari tenaga medis profesional. Dengan demikian, seseorang dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang keyakinan agama dan juga mendapatkan pengobatan yang diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya.

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Senin 24 Maret 2025
Imsak
04:32
Shubuh
04:42
Dhuhur
12:02
Ashar
15:14
Maghrib
18:05
Isya
19:13
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan