8 Kecantikan Halal dalam Islam, Ikhwan dan Ukhti Wajib Tahu

LANGIT7.ID-, Jakarta- - Kata halal diambil dari bahasa Arab yang berarti diperbolehkan. Saat kita mengatakan atau mendengar istilah makanan atau kecantikan halal (halal beauty), itu artinya diperbolehkan dalam Islam menurut Al-Quran dan sunnah.

Sederhananya, kecantikan halal bermakna yang diperbolehkan syariat Islam untuk mempercantik diri sendiri. Mengutip laman Muslim Girl, Kamis (27/7/2023), ada berbagai cara yang bisa dilakukan seorang Muslim untuk menerapkan beauty halal.

1. Makeup Halal
Islam tidak melarang para muslimah untuk berhias. Hanya saja ada adab-adab yang harus dipatuhi.

Salah satunya, dalam menggunakan produk kecantikan bahan yang digunakan tidak berasal dari bahan yang haram atau berbahaya. Penggunaan kosmetika yang diperbolehkan dalam Islam adalah yang sifatnya sementara atau bukan permanen.

Selain itu, muslimah juga dilarang bersolek agar dilihat lelaki yang bukan mahramnya.

2. Memakai Henna
Seringkali kita pada tradisi yang dikaitkan dengan budaya dan ajaran agama. Sepertinya halnya penggunaan pacar atau pewarna alami untuk kuku.

Henna atau mehndi telah digunakan dalam tradisi Islam. Nabi Muhammad SAW sering menggunakan pacar untuk mewarnai janggutnya.

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya bahan yang terbaik yang kalian gunakan untuk menyemir uban adalah hinna’ (pacar) dan katm (inai).” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Baca juga:Minuman Favorit Rasulullah, Susu Kambing Bisa Atasi Nyeri Sendi

3. Perawatan kulit
Islam mengungkapkan bahwa perawatan dan kebersihan kulit merupakan bagian integral dari agama. Seperti dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 222.

"... Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."

Menghindari matahari secara luas diakui sebagai pertahanan terbaik terhadap radiasi ultraviolet. Kemudian, untuk menghindari paparan sinar matahari, dianjurkan untuk mengenakan pakaian tertutup.

4. Hair care
Perawatan rambut penting dilakukan. Tidak terbatas hanya untuk penampilan saja, tetapi juga untuk kebersihan kita secara keseluruhan. Bonusnya, kebersihan rambut dapat meningkatkan kepercayaan diri kita.

Dalam riwayat Al Bukhari, Nabi sallallahu alaihi wasallam biasa menuangkan air ke kepalanya sebanyak tiga kali, lalu menggosok rambut dengan lembut secara menyeluruh untuk memastikan seluruh kulit kepala dan akar rambut telah dibasahi.

5. Mencukur rambut
Setiap Muslim dianjurkan untuk menghilangkan rambut yang berada di bawah pusar dan ketiak serta memotong kuku seminggu sekali.

Hari terbaik untuk menghilangkan rambut dan memotong kuku adalah hari Jumat. Namun, anjuran tersebut dikecualikan untuk alis.

Dalam fikih Islam, mencukur alis mata baik sebagian atau keseluruhan hukumnya adalah haram. Perbuatan ini disebut dengan namsh.

Larangan tersebut ditegaskan dalam hadist yang menyebutkan, "Rasulullah SAW melaknat perempuan-perempuan yang mencukur alisnya atau minta dicukurkan alisnya.” (HR Abu Daud, dengan sanad yang hasan).

Hadis lainnya yang semakna juga menyebutkan, “Rasulullah SAW melaknat perempuan-perempuan yang minta dicukur alisnya.” (HR Bukhari).

Sementara bagi muslimah yang menghilangkan rambut di bibir atas, paha, betis dan lengannya, tidak diharamkan. Begitu juga dengan bulu di antara kedua alis, karena bukan bagiannya.

Baca juga:Ummi Kalsum, Remaja Muslimah Kampanyekan Hijab di Sekolah Inggris

6. Olahraga dan diet
Islam memberi perhatian khusus pada diet dan olahraga teratur. Nabi Muhammad SAW berpesan kepada umatnya untuk bekerja, bersemangat, dan memulai hari lebih awal, yang semuanya merupakan syarat untuk tubuh yang sehat.

Rasulullah juga menyatakan untuk makan perlahan. Anjuran ini terbukti secara ilmiah bahwa butuh waktu sekitar 20 menit bagi perut untuk mengirimkan sinyal kenyang ke otak.

7. Makanan halal
Semua makanan dianggap halal, menurut hukum Islam, kecuali daging babi dan produk sampingannya. Kemudian, hewan yang disembelih secara tidak manusiawi atau yang sudah mati ketika dibunuh, hewan yang dibunuh atas nama orang lain selain Allah SWT, hewan karnivora, burung pemangsa, hewan tanpa telinga luar (seperti beberapa burung dan reptil), darah, alkohol, dan makanan yang tercemar dengan semua ini. Semua makanan laut halal.

Sementara untuk minuman, Islam melarang untuk mengonsumsi alkohol. Atau apa pun yang memabukkan tubuh sehingga Anda tidak dapat mengendalikannya, itu tidak diperbolehkan.

8. Pakaian sopan
Modest fashion atau pakaian sopan berdasarkan pada prinsip Islami. Di mana pakaian menunjukkan rasa hormat pada diri sendiri dan orang lain.

Pakaian sopan dalam Islam adalah yang longgar dan menutupi seluruh tubuh termasuk lengan, kaki, dan rambut. Dalam surat An Nur ayat 31, An Nur ayat 60, dan Al Ahzab ayat 59. Ketiga ayat tersebut menekankan perlunya untuk menutupi tubuh.