Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Senin, 10 Februari 2025
home masjid detail berita

Dari Surga ke Bumi, di Manakah Adam Pertama Kali Mendarat?

Muhajirin Kamis, 26 Oktober 2023 - 17:00 WIB
Dari Surga ke Bumi, di Manakah Adam Pertama Kali Mendarat?
ilustrasi
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Peristiwa Nabi Adam AS turun ke bumi merupakan peristiwa sejarah ribuan abad lalu, sehingga tidak banyak literasi terkait hal itu. Maka itu, tidak ada sumber yang kuat dan otentik untuk mendapatkan informasi tentang kehidupannya kecuali Al-Quran dan Sunnah.

Ibnu Katsir dalam kitab Al Bidayah wa Nihaya mengutip sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, “ada sepuluh generasi antara Adam dan Nuh 'alaihissalam dan semua generasi ini adalah Muslim.

Dalam buku yang berjudul, "Islam: the Primordial Religion" karya Ibrahim Malabari menyebutkan, Adam as adalah Muslim pertama di Bumi dan dia seorang Nabi. Lalu, manakah Adam menginjakkan kakinya ketika ia mendarat di bumi?

Menurut Ibahim Malabari dalam artikelnya di About Islam, Adam turun di pegunungan Ceylon (Sri Lanka)-yang pada zaman dahulu dikenal dengan nama Sarandeep (Pulau Berlian). Di gunung tersebut terdapat legenda yang sudah populer tentang batu di kaki Adam pertama kali menginjakkan kaki di bumi.

“Saya percaya Adam menginjakkan kakinya di gunung itu, dan alasan keyakinan saya adalah karena orang-orang sepanjang sejarah menyebut gunung itu sebagai Gunung Adam. Itu adalah bukti yang cukup untuk meyakini bahwa Adam pertama kali menginjakkan kakinya di gunung itu ketika dia mendarat di Bumi,” tutur Ibrahim.

Beberapa orang mengatakan, ada sebuah tempat di Jeddah, Arab Saudi, yang dinamai Adam dan Hawa. Namun, Ibrahim tak sependapat dengan hal tersebut. Dia menilai, kemungkinan besar Adam datang dari Ceylon ke Makkah.

Ibnu Katsir dalam Bidayah wa Nihaya mengatakan, ketika Habil dan Qabil (Habil dan Habil) bertengkar satu sama lain (yang mengakibatkan terbunuhnya Habil oleh Qabil), Adam telah pergi ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji.

Jarak Ceylon ke Mekkah tidak terlalu jauh. Imam Ahmad dalam Musnad-nya meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Adam mencapai ketinggian 50 kaki dan lebar tubuh 9 kaki.” Oleh karena itu, akan sangat mudah bagi Adam untuk berjalan kaki dari Ceylon ke Makkah.

Dengan demikian, tidak perlu mengingkari fakta bahwa Adam turun dari Surga berakhir di Gunung Adam sebagaimana tidak perlu mengingkari fakta bahwa Adam melakukan perjalanan dari Ceylon ke Makkah,” tutur Ibrahim.

Seorang tabi'in, Qatadah, mengatakan, Ka'bah dibangun ketika Adam turun ke bumi. Allah berfirman:

اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ

Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.” (QS Ali Imran: 96)

Pada saat banjir Nuh, Allah mengangkat Ka'bah dan menyelamatkannya dari azab yang menimpa penduduk Bumi. Ka'bah tetap berada di langit sebagai pusat tawaf. Kemudian, Nabi Ibrahim menemukan kembali jejak-jejak fondasinya dan membangun Rumah Allah yang baru di atas fondasi tersebut. Ini disebutkan dalam Tafsir ibn Katsir terkait tafsir Surah Ali Imran ayat 96.

Ibnu Jarir, Mufassir Besar (Penafsir) Al-Quran menyebutkan, “Allah berfirman kepada Adam: Ada sebuah Haram di sekitar Singgasana-Ku, maka bertawaflah di sekelilingnya. Oleh karena itu, Allah mengutus seorang malaikat untuk mengajarkan Adam tentang tata cara haji.”

Semua tempat yang disinggahi Adam selama perjalanannya dari Ceylon ke Makkah menjadi kota. Selain itu, Ibnu Katsir mengatakan, Ka'bah dibangun pertama kali dan kemudian bumi dihamparkan di sekitar Ka'bah. Oleh karena itu, Ka'bah sebenarnya adalah pusat Bumi.

Ibnu Katsir menjelaskan, menjelang akhir hayatnya, Adam kembali ke gunung tempat ia turun dan dikuburkan di sana. Tidak ada dalam hal ini yang sulit untuk diterima. Dia mungkin kembali dari Arab ke Ceylon.

Adam hidup selama seribu tahun, dan keturunannya tersebar di seluruh penjuru bumi. Anak-anakny tersebar di seluruh Ceylon, Arab dan mungkin juga India. Hal itu mengaktualisasikan ayat Al-Quran:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS An-Nisa: 1)

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Senin 10 Februari 2025
Imsak
04:29
Shubuh
04:39
Dhuhur
12:10
Ashar
15:25
Maghrib
18:20
Isya
19:31
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan