LANGIT7.ID-, Jakarta- - Perdana Menteri dan pejabat Israel menyatakan akan terus berperang bahkan ketika Amerika Serikat (AS) memperingatkan untuk tidak melakukan serangan ke Kota Rafah. Bahkan pejabat Israel menyebut 'Hamas Cinta Biden' dalam cuitan X usai Presiden AS Joe Biden menyetop pengiriman senjata ke Israel.
Para pejabat Israel menentang aksi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menghentikan pengiriman senjata untuk serangan darat skala penuh di kota Rafah di Gaza selatan, tempat ratusan ribu pengungsi Palestina dikurung tanpa cara yang aman. untuk pergi.
Bahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam pidatonya di televisi bahwa Israel, yang sangat bergantung pada pengiriman senjata AS, akan “bertarung dengan jari kami” bila perlu. Ini merupakan buntut dari sikap Presiden Joe Biden yang menyetop pasokan senjata ke Israel.
Mengamini ucapan Netanyahu, Menteri Keamanan Israel Ben-Gvir menulis di akun X (twitter) nya dengan cuitan “Hamas (cinta) Biden”
![AS Setop Pasokan Senjata ke Israel, Netanyahu Geram Hingga Sebut 'Hamas Cinta Biden']()
Tindakan yang dilakukan pejabat Israel ini menunjukkan ketegangan yang meningkat antara Israel dan AS akibat kebijakan Biden terkait konflik di Gaza. Hal ini juga memperlihatkan betapa pentingnya dukungan senjata dari AS bagi Israel dalam menghadapi ancaman di wilayah tersebut.
Seperti diketahui, AS secara konsisten memberikan dukungan militer kepada Israel selama penyerangan di Jalur Gaza, bahkan mengesampingkan kekhawatiran atas dugaan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan pasukan Israel.
Biden, dalam sebuah wawancara, mengatakan AS masih berkomitmen terhadap pertahanan Israel dan akan memasok pencegat roket Iron Dome dan senjata pertahanan lainnya. Namun, jika pasukan Israel menyerang Rafah, “kami tidak akan memasok senjata dan artileri cangkang lagi.”
Sebelumnya pada Rabu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan AS akan menghentikan pengiriman bom berat ke Israel.
Pernyataan tersebut tampaknya menunjukkan keretakan yang semakin besar antara pemerintahan Biden dan pemerintahan Netanyahu.
“Saya berpaling kepada musuh-musuh Israel dan juga sahabat-sahabat terbaik kita dan mengatakan – Negara Israel tidak dapat ditundukkan,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dalam sebuah pernyataan pada Kamis.
“Kami akan berdiri teguh, kami akan mencapai tujuan kami – kami akan menyerang Hamas, kami akan menyerang Hizbullah, dan kami akan mencapai keamanan,” ujarnya.
(lam)