LANGIT7.ID-, Jakarta- - Seorang pria Prancis, Mohamed Boulabiar menempuh jarak 8.000 kilometer dan melewati 13 negara, dari Paris hingga Mekkah, untuk menjalankan umrah.
Sejak dua tahun lalu Boulabiar mempersiapkan perjalanannya. Perjalanannya menuju Tanah Suci memakan waktu delapan bulan dengan jalan kaki.
Selama perjalanannya, Boulabiar saat ditemui Saudi Press Agency (SPA) mengaku melewati berbagai medan dan kondisi cuaca. Meski menghadapi kesulitan dan bahaya, tantangan tersebut tidak menghalangi tujuannya untuk mencapai Baitullah dengan berjalan kaki.
"Saya tidak menemui masalah apa pun di jalan, namun tantangan terbesarnya adalah cuaca. Saya berangkat pada musim panas dan tiba di musim semi, melewati musim gugur dan musim dingin, badai dan guntur yang berkepanjangan. Pada satu tahap perjalanan, badai salju di perbatasan Yunani menunda perjalanan saya selama seminggu," kata Boulabiar yang lahir di Perancis dari ayah Tunisia dan ibu Maroko.
Boulabiar mengaku, mengunjungi Mekkah dan Madinah merupakan impiannya sejak kecil. Sesampainya di Kota Nabi, Boulabiar mengungkapkan kegembiraan dan rasa harunya. Bahkan ia tak berhenti menangis saat tiba di Saudi.
Baca juga:
Kisah Santo Buka Usaha Jasa Suruhan, Bersihkan Kotoran Kucing hingga Disuruh Beli Popok Bayi"Saya berjalan di suhu sekitar 40°C, tapi syukurlah, semuanya berjalan lancar. Saya sangat senang berada di sini. Sudah menjadi impian saya sejak kecil untuk mengunjungi Madinah setelah Mekkah. Saat tiba di sini kemarin, mata saya dipenuhi dengan air mata. Saya sangat gembira bertemu dengan orang-orang Saudi," ungkapnya.
Perjalanan ini merupakan kunjungan pertama Boulabiar ke Teluk. Ia pun merasa diterima dengan hangat oleh masyarakat Arab.
"Orang-orang menghentikan saya di jalan untuk menawarkan makanan dan minuman, dan beberapa bahkan mengundang saya untuk tinggal bersama mereka. Saya sangat bersyukur berada di sini dan telah menyelesaikan perjalanan ini," imbub Boulabiar.
Perjalanannya ini didorong akan kecintaannya pada jalan kaki jarak jauh. Selama dua tahun ia menyiapkan rencana pengembaraannya dengan menyusun rute perjalanan dan mempersiapkan diri secara fisik dan mental.
Boulabiar memulai ekspedisinya pada 27 Agustus 2023, berangkat dari Menara Eiffel di Paris.
"Saya menempuh jarak lebih dari 8.000 kilometer selama perjalanan, melintasi 12 negara sebelum tiba di Arab Saudi, negara ke-13 dalam perjalanan saya. Saya memulai dari Perancis, melintasi Swiss, Italia, Slovenia, Kroasia, Bosnia, Montenegro, Albania, Makedonia , Yunani, Turkiye, dan Yordania, sebelum akhirnya mencapai Arab Saudi.”
Sepanjang perjalanannya ia berjalan mengikuti peta dan membawa perbekalan penting seberat 25 kilogram, termasuk makanan, tenda untuk tidur dan istirahat.
Dia menyebutkan bahwa dia kadang-kadang menghabiskan malam di masjid-masjid di sepanjang perjalanannya atau dengan orang-orang baik hati yang menyambutnya di rumah mereka.
"Saya selalu memendam keinginan untuk melakukan perjalanan ini. Ini telah menjadi impian sejak masa kanak-kanak. Saya sangat ingin tiba di Makkah dengan berjalan kaki, meneladani Nabi, saw, dan para sahabatnya," pungkasnya.
(ori)