LANGIT7.ID-, Tanah Datar- - Lembaga Manajemen Infaq (LMI) menurunkan tiga orang tim respons ke lokasi bencana untuk membantu dalam proses pencarian korban di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).
Selain operasi pencarian dan penyelamatan (Opsar) yang dilakukan oleh tim gabungan, upaya pemenuhan kebutuhan dasar air bersih menjadi prioritas utama.
Untuk mencapai upaya penaggulangan bencana ini, LMI bersinergi dengan PMI untuk memasang toren air di Pos Peduli LMI di Jorong Tigo Batuah, Nagari Parambahan, Kabupaten Tanah Datar pada Selasa (28/05/2024). Pemasangan toren ini untuk menyediakan air bersih bagi warga yang terdampak bencana.
Baca juga:
LMI Rescue, Tim Gabungan dan BASARNAS Lakukan Pencarian 11 Korban Banjir Lahar Dingin SumbarSpv Penanggulangan Bencana, Susanto, menegaskan bahwa program kerja sama ini merupakan wujud nyata LMI dan PMI dalam membantu kawasan terdampak bencana banjir agar mempercepat pemulihan kondisi pasca bencana.
“Dengan adanya bantuan ini, diharapkan kondisi di daerah terdampak dapat segera pulih dan kebutuhan dasar masyarakat terutama air bersih, dapat terpenuhi,” tuturnya.
Menurut Manajer Pengembangan Program, M Jaenudin, LMI berkomitmen untuk memberikan respon terbaik terhadap bencana di masa mendatang, dengan mengirimkan bantuan baik dalam bentuk tenaga maupun yang kebutuhan untuk mempertahankan kehidupan korban bencana alam.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh tim LMI dan PMI yang telah bekerja keras untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana di Kabupaten Tanah Datar. Sinergi dan kerja sama yang terjalin antara LMI dan PMI dalam situasi darurat ini merupakan wujud komitmen kami untuk selalu siap memberikan bantuan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya.
Selain itu, LMI dan PMI menyalurkan distribusi air bersih sebanyak satu tangki berkapasitas 5000 liter di Jorong Tigo Batuah, Nagari Parambahan yang sedang mengalami krisis air bersih. Bantuan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi 17 kepala keluarga dan tambahan 9 kepala keluarga lainnya, yang totalnya mencapai 111 jiwa.
(ori)