LANGIT7.ID-, Jakarta- - Anak-anak berhak mendapatkan asupan gizi yang memadai, dimulai dari penyusuan yang cukup. Penelitian terkini menunjukkan, kandungan gizi dalam Air Susu Ibu (ASI) sangat esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dalam Islam, penyusuan menjadi perhatian penting, yang bahkan secara eksplisit disebutkan dalam Al-Qur’an dengan durasi dua tahun penuh. Jika sang ibu tidak mampu menyusui sendiri, Al-Qur’an memberikan petunjuk untuk menyusukan anaknya kepada ibu susuan atau donor ASI.
Al-Qur’an menyebutkan: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” [QS al-Baqarah (2): 233].
Baca juga:
Ria Ricis Bagi-Bagi Tips Maksimalkan Fitur Interaktif di e-Commerce Supaya CuanBegitu pentingnya penyusuan ini, sehingga Islam memberikan keringanan bagi ibu menyusui untuk tidak berpuasa jika dikhawatirkan akan berdampak buruk pada anak yang disusui. Hikmah dari penyusuan adalah agar anak tumbuh dengan tubuh yang kuat dan fisik yang prima.
Islam sangat menghargai kebugaran fisik, dan Rasulullah menekankan bahwa seorang mukmin yang kuat memiliki keunggulan dibandingkan yang lemah. Dari Abu Hurairah r.a. diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.” (HR Muslim).
Hadis di atas menunjukkan bahwa Islam sangat menganjurkan agar anak diberi asupan gizi yang memadai, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi mukmin yang lebih dicintai Allah karena memiliki tubuh bugar yang digunakan untuk beribadah kepada-Nya. Kesehatan fisik bukan hanya menjadi tanggung jawab orang tua, tetapi juga dianggap sebagai upaya spiritual dalam mendekatkan diri kepada Allah.
Dengan menekankan pentingnya gizi dan penyusuan, Islam memberikan panduan komprehensif untuk mendukung perkembangan anak yang sehat dan kuat. Ini adalah bagian dari upaya membangun generasi yang tidak hanya beriman tetapi juga mampu menjalani kehidupan dengan kekuatan fisik yang optimal.
(ori)