LANGIT7.ID, Makassar - Coto Makassar merupakan kuliner khas Kota Makassar yang sudah terkenal hingga mancanegara. Kuliner ini memiliki kuah bersantan dengan irisan daging yang ketika digigit terasa lumer di lidah.
Biasanya, semangkuk Coto Makassar disajikan dengan ketupat. Perpaduan ketupat dan kuah gurih kecoklatan membuat siapa saja yang menyantap bakal ketagihan. Jika kurang pedas, ada sambal yang bisa dicampur ke dalam semangkuk Coto Makassar.
Jika Sahabat Langit7 mengunjungi Kota Makassar, banyak warung yang menjajakan makanan khas ini. Rata-rata enak. Tak perlu susah-susah mencari mana Coto Makassar yang terbaik.
Tapi jika disuruh mencari mana warung Coto Makassar yang ramai dan enak, datanglah ke Jalan Rajawali Makassar dan Jalan Nusantara. Disana ada warung Coto Makassar yang enak. Namanya Coto Gagak dan Coto Nusantara.
Baca juga:
Kuliner Nusantara Ikut Kompetisi Bocuse dOr di ParisBanyak penikmat kuliner datang di dua warung yang sudah melegenda ini. Tak hanya warga biasa, sejumlah selebritas dan pejabat kerap datang kesini untuk mencicipi Coto Makassar.
Selain tempatnya strategis dan berada di tengah kota, olahan rempah dan bumbunya yang khas membuat pengunjung ketagihan.
Dulu, dua warung ini yang paling ramai. Tapi, seiring perkembangan zaman, usaha coto mulai menjamur di pinggiran Kota Makassar.
Untuk memikat pelanggan, para padagang coto mulai bersaing menghadirkan rasa yang enak dan nikmat dengan harga yang terjangkau. Racikan bumbu yang dihadirkan juga tidak kalah nikmatnya dari warung coto yang sudah terkenal.
Diantaranya Warung Coto Dany di Minasa Upa, Coto Abah di Antang dan Coto Aso di Jalan Tun Abdul Razak. Tiga warung coto ini, tempatnya tidak begitu luas, hanya mampu menampung sekitar 20 orang pengunjung tapi ramainya minta ampun.
Warung Dany misalnya, berada di ruko kecil dan hanya menampung tiga meja panjang, tapi yang beli sampai antri. Bahkan ada saja pembeli yang rela berdiri menunggu kursi kosong untuk sekedar menikmati Coto Makassar di Warung Dany. Rasa cotonya memang jempolan.
Begitupula dengan Coto Aso, di Jalan Tun Abdul Raak Kabupaten Gowa. Warung yang bersebelahan dengan swalayan terbesar ini selalu dipadati pengunjung. Aroma rempahnya menggugah selera. Auto bikin perut keroncongan.
Nuraini, asal Malang, salah seorang pelanggan Coto Aso yang ditemui saat mencicipi coto, mengaku pertama kali mencicipi coto Makassar tahun 2018 saat diajak saudaranya. Rasa rempah-rempah yang diolah dalam kuah coto ini, sangat pas dilidahnya. Sejak saat itu, dia mulai ketagihan.
Perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai guru di salah satu SMA di Malang ini, mengaku kerap meminta kiriman coto dari saudaranya di Makassar. Meski rasanya jelas bakal berbeda ketika menyantap langsung di warung.
“Jadi kalau pengen makan coto, saya belinya mie instan rasa coto saja. Paling tidak ada sedikit mirip-miripnya," ujarnya sambil terkekeh.
(sof)