LANGIT7.ID-, Jakarta- - Amerika Serikat pada Selasa mengkritik menteri keamanan nasional sayap kanan Israel yang memimpin doa di kompleks Masjid Al-Aqsa yang rawan konflik. AS menyatakan tindakan tersebut merusak upaya perundingan gencatan senjata di Gaza.
"Amerika Serikat teguh mendukung pelestarian status quo historis terkait tempat-tempat suci di Yerusalem. Setiap tindakan sepihak, termasuk yang baru saja terjadi, yang membahayakan status quo tersebut tidak dapat diterima," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, kepada wartawan.
Baca Juga:
Arab Saudi Mengecam Penyerbuan Israel ke Masjid Al-Aqsa"Bukan hanya tidak dapat diterima, tindakan itu juga mengganggu apa yang kami anggap sebagai momen penting, saat kami berupaya menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata," tambahnya, merujuk pada dorongan AS untuk mengadakan pembicaraan pada Kamis guna menghentikan perang Israel-Hamas.
Baca Juga:
Ben-Gvir Picu Kontroversi, Desak Izin Ibadah Yahudi di Al-AqsaItamar Ben Gvir, salah satu menteri sayap kanan dalam koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, memimpin ratusan warga Israel memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa pada Selasa untuk merayakan hari libur Yahudi.
Kunjungan tersebut melanggar aturan di Yerusalem Timur yang dianeksasi Israel, yang mengizinkan orang Yahudi dan non-Muslim lainnya mengunjungi kompleks masjid tetapi tidak untuk berdoa atau menampilkan simbol-simbol keagamaan.
Masjid Al-Aqsa adalah situs ketiga tersuci dalam Islam, namun kompleks tersebut juga merupakan tempat paling suci bagi agama Yahudi, dihormati sebagai lokasi kuil kuno yang dihancurkan oleh Romawi pada tahun 70 Masehi.
(lam)