LANGIT7.ID-Jakarta; Setelah berbulan-bulan perundingan kesepakatan damai Israel-Hamas yang melelahkan, akhirnya ada titik terang dalam konflik Gaza. Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada hari Rabu bahwa kedua pihak telah mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera. Perjanjian yang mengakhiri konflik selama 15 bulan ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap: gencatan senjata menyeluruh, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan pembebasan para sandera, termasuk warga Amerika.
Dalam perkembangan terbaru, pejabat diplomatik Israel mengungkapkan bahwa pada Senin malam, negosiasi dengan Hamas sudah mencapai "tahap lanjutan". Kesepakatan ini akan dimulai dengan pembebasan sejumlah sandera yang ditawan sejak serangan 7 Oktober 2023.
Baca juga:
Tragedi Gaza: Puluhan Warga Tewas dalam Serangan Israel Usai Kesepakatan Gencatan SenjataPara pejabat yang berbicara dengan wartawan militer dan diplomatik menekankan bahwa meski ada kemajuan dalam pembicaraan yang difasilitasi Qatar dan Mesir, kesepakatan ini belum sepenuhnya final. Kemajuan perundingan ini terjadi seiring melemahnya pengaruh Iran di kawasan Asia Barat, terutama setelah jatuhnya rezim Assad di Suriah dan mundurnya kekuatan Hizbullah di Lebanon, yang membuat Hamas semakin tertekan.
Dalam tahap pertama, 33 sandera akan dibebaskan, termasuk anak-anak, wanita, tentara wanita, lansia, dan orang sakit. Pihak Israel yakin sebagian besar dari mereka masih hidup, meskipun beberapa kemungkinan telah meninggal. Status pasti mereka belum dikonfirmasi oleh Jerusalem.
Gencatan Senjata Gaza: Detail Fase Pertama Pembebasan 33 SanderaSetelah tahap pertama selesai, Israel akan memulai pembicaraan tahap kedua pada hari ke-16. Tahap ini akan membahas pembebasan sisa sandera, termasuk tentara pria dan pria usia militer, serta pengembalian jenazah sandera yang meninggal. Saat ini, dari 251 sandera yang ditawan Hamas pada 7 Oktober, 94 orang masih berada di Gaza, dan 34 orang telah dikonfirmasi meninggal oleh IDF.
Biden menjelaskan bahwa fase pertama akan berlangsung selama enam minggu dengan "gencatan senjata penuh". Selama periode ini, Hamas akan membebaskan sejumlah sandera wanita, lansia, dan orang sakit, sementara Israel akan membebaskan tahanan Palestina.
Baca juga:
Ribuan Warga Gaza Berpelukan, Bertakbir, hingga Sujud Syukur Rayakan Gencatan SenjataSelama enam minggu pertama ini, pasukan Israel akan meninggalkan semua wilayah pemukiman Gaza, sehingga warga Palestina bisa kembali ke rumah mereka. Biden memastikan bantuan kemanusiaan akan ditingkatkan dengan ratusan truk bantuan masuk ke Gaza setiap hari. Gencatan senjata akan terus berlanjut selama proses negosiasi berjalan.
Perdamaian Gaza: Dari Penarikan Pasukan Israel Hingga RekonstruksiDampak konflik ini sangat besar, dengan 2,3 juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi akibat perintah evakuasi Israel, serangan udara, dan pertempuran di lapangan.
Fase kedua akan mengakhiri perang secara permanen. Semua sandera yang tersisa akan dibebaskan dengan imbalan pembebasan lebih banyak tahanan Palestina. Seluruh pasukan Israel akan ditarik dari Gaza, dan gencatan senjata sementara akan menjadi permanen.
Dari 251 sandera yang ditawan Hamas pada 7 Oktober, 94 orang masih ditahan di Gaza. Israel percaya hanya 60 orang yang masih hidup. Sebagai gantinya, Israel berencana membebaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina.
Tahap terakhir akan fokus pada pembangunan kembali Gaza yang diperkirakan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Jenazah para sandera yang meninggal dalam penawanan juga akan dikembalikan kepada keluarga mereka.
"Proses menuju kesepakatan perdamaian Gaza ini sangat sulit," ungkap Biden, mengakhiri pernyataannya tentang akhir konflik Israel-Hamas. "Selama puluhan tahun berkecimpung dalam kebijakan luar negeri, ini adalah salah satu negosiasi tersulit yang pernah saya alami. Kesepakatan ini tercapai berkat tekanan Israel terhadap Hamas, dengan dukungan AS."
(lam)