LANGIT7.ID-, Jakarta- - Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh tuntutan ini, banyak orang merasa sulit untuk merasa cukup dengan apa yang mereka miliki. Namun, Buya Yahya, seorang ulama terkemuka, membagikan wawasan berharga tentang bagaimana mencapai kebahagiaan sejati melalui kesederhanaan, mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.
Buya Yahya menekankan pentingnya menghindari gaya hidup berlebihan dan konsumerisme. Beliau menjelaskan bahwa kunci untuk merasakan kecukupan rezeki terletak pada kesederhanaan dan kepuasan batin.
"Jangan ikuti gaya hidupnya orang, jangan biasa berfoya-foya, jangan hidup dengan ngikuti gaya hidupnya orang lain. Biasakan dengan kesederhanaan, setelah itu akan menjadi hidup itu indah," ujar Buya Yahya, dikutip Kamis (5/9/2024).
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyoroti bahwa mengejar barang-barang bermerk dan mahal seringkali menjadi sumber kecemasan dan ketidakpuasan. Beliau menganjurkan untuk menerima dengan syukur apa yang telah diberikan Allah SWT, tanpa memaksakan diri untuk memiliki hal-hal yang di luar jangkauan.
Ajaran ini sejalan dengan prinsip hidup Nabi Muhammad SAW yang mengutamakan kesederhanaan dan keseimbangan. Dengan menerapkan gaya hidup seperti ini, seseorang dapat mencapai keadaan "ganaah" atau merasa cukup, yang membawa kedamaian batin.
Buya Yahya juga mengutip perkataan Imam Syafi'i yang menyatakan, "Kalau orang punya sifat ganaah, itu seperti raja dunia, tidak pernah tersiksa dengan keinginan-keinginannya." Ini menegaskan bahwa kepuasan batin adalah kekayaan sejati yang tidak ternilai harganya.
Pesan ini sangat relevan di tengah budaya konsumerisme yang semakin menguat. Banyak orang terjebak dalam siklus keinginan yang tak pernah berakhir, selalu mengejar hal-hal material tanpa menemukan kepuasan sejati.
Dengan mengingatkan kembali ajaran Nabi tentang kesederhanaan, Buya Yahya mengajak umat untuk merenungkan kembali prioritas hidup mereka. Beliau menekankan bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada kepemilikan materi, melainkan pada kedamaian hati dan ketenangan jiwa.
Ceramah ini juga mengingatkan pentingnya bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Dengan bersyukur, seseorang dapat merasakan kecukupan dan ketentraman, terlepas dari keadaan finansial mereka.
Di akhir ceramahnya, Buya Yahya mendoakan agar Allah SWT memberikan sifat ganaah kepada umat, serta mencukupkan kebutuhan lahir dan batin, dunia dan akhirat. Doa ini menegaskan bahwa kesejahteraan sejati mencakup aspek spiritual maupun material.
Pesan Buya Yahya ini menjadi pengingat berharga di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern. Dengan menerapkan prinsip kesederhanaan dan kepuasan batin, setiap individu dapat menemukan kebahagiaan sejati yang tidak bergantung pada hal-hal eksternal.
(lam)