LANGIT7-surabaya,- - Tim Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
Kegiatan dengan fokus pada dua isu penting remaja ini dilakukan di Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) pekan lalu.
Adapun pelaksana kegiatan ini meliputi Dr. dr. Endang Sri Wahjuni, M.Kes., Nur Ilahi Anjani, S.Ked., M.Kes., Abdul Fauzi, S.Kep., Ns., M.Kep., Satria Eureka Nurseskasatmata, S.Kep., M.Kep., Nidya Comdeca Nurvitriana, S.Tr.Keb., M.Keb., dan Fedelita Aistania Putri, S.Keb., Bd., M.Kes.
Endang Sri Wahjuni, ketua pelaksana mengungkapkan bahwa salah satu permasalahan yang dihadapi siswi SMP adalah kurangnya pengetahuan tentang proses menstruasi. Mereka belum sepenuhnya memahami apa yang terjadi pada tubuh saat menstruasi, sehingga menimbulkan kebingungan dan ketidaknyamanan.
Baca juga:
Kemenag dan Otorita IKN Siapkan Pembangunan Madrasah di Ibu Kota Nusantara"Pengetahuan tentang pubertas dan menstruasi sangat penting untuk membantu siswi menghadapi perubahan fisik dan emosional dengan lebih baik," tegasnya.
Pelaksanaan kegiatan meliputi penyuluhan masalah reproduksi remaja yang dilakukan secara daring melalui Zoom dengan modul yang telah disiapkan, diikuti oleh siswa SMA SIJ, serta pemeriksaan kesehatan fisik secara luring yang ditujukan bagi guru dan siswa SD SIJ, dengan pre-test dan post-test untuk mengukur tingkat pemahaman peserta sebelum dan sesudah penyuluhan.
Selain masalah menstruasi, Dekan FK itu juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh siswa SMA terkait dengan akses bebas terhadap informasi di internet dan media sosial. Siswa SMA sering kali mengakses internet tanpa pengawasan yang memadai, sehingga mereka rentan terpapar konten yang tidak sesuai atau bahkan salah informasi.
Menurutnya, literasi digital menjadi hal yang krusial untuk diajarkan agar siswa dapat memilah informasi dengan bijak dan tidak terbawa arus informasi yang salah.
Penyuluhan yang diberikan oleh tim PKM FK Unesaberfokus pada dua materi utama, yaitu edukasi mengenai pubertas dan menstruasi bagi siswi SMP, serta literasi digital bagi siswa SMA.
Pihaknya berharap para siswa siap menghadapi perubahan yang terjadi pada diri mereka dengan pengetahuan yang cukup, baik dari segi kesehatan reproduksi maupun dalam penggunaan teknologi informasi.
Pada penyuluhan bagi siswi SMP, dia menjelaskan mengenai tahapan pubertas, yang merupakan masa peralihan penting dari anak-anak menuju dewasa. Pubertas pada anak perempuan ditandai dengan menstruasi pertama atau menarche.
"Menstruasi adalah proses alami yang harus dipahami dengan baik oleh setiap perempuan. Gejala-gejala seperti nyeri payudara, sakit kepala, dan kram perut adalah hal yang umum terjadi, namun dengan pemahaman yang tepat, mereka bisa menghadapinya dengan lebih tenang," ujarnya.
Sementara itu, siswa SMA menerima penyuluhan terkait literasi digital, yang mencakup pentingnya menyaring informasi yang mereka dapatkan dari internet. Dekan FK itu juga menekankan bahwa di era digital saat ini, informasi bisa dengan mudah diakses, tetapi tidak semuanya sesuai untuk dikonsumsi.
“Siswa perlu memahami batasan dalam mengakses konten online. Mereka harus bisa membedakan mana informasi yang valid dan mana yang berisiko atau tidak sesuai,” jelasnya.
Ia juga mendorong siswa untuk lebih kritis dalam menggunakan media sosial, agar tidak terjebak dalam informasi yang dapat merusak pola pikir mereka. Dengan penyuluhan ini, tim berharap dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa-siswi SIJ, baik dari segi pengetahuan kesehatan maupun literasi digital.
(ori)