LANGIT7.ID-, Jakarta- - Dalam perkembangan terbaru konflik Israel-Palestina, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), mengambil langkah spiritual yang menarik perhatian. Melalui surat edaran yang dikeluarkan pada Kamis (10/9/2024), PBNU menginstruksikan seluruh anggotanya untuk membaca doa Qunut Nazilah sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Keputusan ini diambil setelah rapat pimpinan NU di Jakarta Pusat, menanggapi eskalasi konflik yang telah berlangsung selama setahun. Instruksi tersebut menekankan pentingnya membaca doa Qunut Nazilah pada setiap shalat fardhu, termasuk Shalat Jumat, dengan pedoman khusus untuk pelaksanaannya.
Yang menarik, NU tidak hanya berhenti pada aspek spiritual. Organisasi ini juga mengajak anggotanya untuk berkontribusi secara nyata melalui penggalangan dana kemanusiaan. Dana ini akan disalurkan melalui lembaga zakat NU, menunjukkan komitmen organisasi dalam membantu korban konflik.
Lebih dari sekadar doa dan bantuan materi, NU juga menyuarakan harapan agar pemerintah Indonesia terus berperan aktif dalam upaya penyelesaian konflik. Mereka mendorong solusi yang adil berdasarkan hukum dan kesepakatan internasional yang berlaku.
Langkah NU ini menunjukkan bagaimana organisasi keagamaan dapat memadukan pendekatan spiritual dan praktis dalam merespons isu global. Dengan menggabungkan doa, bantuan kemanusiaan, dan dorongan diplomatik, NU memberikan contoh respons komprehensif terhadap krisis internasional.
Surat edaran yang ditandatangani oleh petinggi NU, termasuk KH Miftachul Akhyar dan KH Yahya Cholil Staquf, menegaskan posisi organisasi dalam isu ini. Mereka tidak hanya meminta doa, tetapi juga aksi nyata, menunjukkan bahwa solidaritas bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk.
Melalui instruksi ini, NU memperlihatkan peran unik organisasi keagamaan dalam diplomasi lunak. Mereka memobilisasi kekuatan spiritual jutaan anggotanya, sambil tetap mendorong langkah-langkah konkret untuk membantu mereka yang terdampak konflik.
Respons NU ini juga mencerminkan kompleksitas hubungan antara agama dan politik di Indonesia. Sebagai organisasi masyarakat terbesar di negara ini, suara NU memiliki bobot signifikan, baik secara domestik maupun dalam percaturan internasional.
Dengan mengambil sikap ini, NU tidak hanya menunjukkan solidaritas terhadap Palestina, tetapi juga menegaskan perannya sebagai aktor penting dalam membentuk opini publik dan kebijakan luar negeri Indonesia terkait isu-isu sensitif di Timur Tengah.
Inisiatif NU ini mungkin akan menjadi model bagi organisasi keagamaan lain dalam merespons konflik internasional, menggabungkan kekuatan spiritual dengan aksi nyata dan advokasi diplomatik.
(lam)