LANGIT7.ID-, Jakarta- - Menteri Dalam Negeri Spanyol mengambil langkah tegas dengan membatalkan kontrak pembelian amunisi senilai 6 juta euro dari perusahaan Israel, Guardian LTD. Keputusan ini memperkuat komitmen Madrid dalam membatasi kerja sama militer dengan Israel sejak konflik Gaza pecah.
Pembatalan kontrak pengadaan 15 juta peluru berkaliber 9mm untuk kepolisian Guardia Civil ini pertama kali terungkap melalui siaran radio Cadena Ser. Kontrak tersebut awalnya ditenderkan pada Februari dan dimenangkan oleh perusahaan Israel pada 21 Oktober lalu.
"Pemerintah Spanyol tetap berpegang teguh pada komitmen untuk tidak menjual senjata kepada negara Israel sejak konflik bersenjata pecah di wilayah Gaza," demikian pernyataan resmi Kementerian Dalam Negeri Spanyol.
Baca juga:
Untuk informasi terbaru mengenai konflik di timur tengah, kunjungi halaman ini.Kementerian juga menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan Israel akan dikeluarkan dari tender yang masih berjalan. Dari total tiga paket tender yang ditawarkan, dua di antaranya sebelumnya telah dimenangkan oleh perusahaan asal Israel.
Perdana Menteri Pedro Sanchez telah mengambil sikap keras terhadap operasi militer Israel di Gaza. Dua pekan lalu, ia mendesak negara-negara Uni Eropa untuk mendukung proposal Spanyol dan Irlandia dalam meninjau ulang perjanjian perdagangan bebas dengan Israel.
Konflik ini bermula ketika Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 warga sipil. Israel kemudian melancarkan serangan balasan ke Gaza yang telah menewaskan lebih dari 43.000 warga Palestina, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.
Operasi militer Israel kini meluas hingga Lebanon selatan, menargetkan kelompok Hezbollah yang mendukung Hamas. Hezbollah sendiri telah melancarkan serangan terhadap Israel selama setahun terakhir sebagai bentuk solidaritas dengan sekutunya, Hamas.
(lam)