Militer Israel makin ketat atur media yang meliput tentaranya. Mereka khawatir tentaranya kena tuntut kejahatan perang saat ke luar negeri. Sekarang, wajah dan identitas tentara tidak boleh ditampilkan di media. Mereka juga dilarang posting kegiatan perang di medsos. Aturan ini dibuat setelah beberapa tentara Israel hampir kena masalah hukum di luar negeri.
Di penghujung jabatannya, Menlu AS Blinken masih optimis bisa mewujudkan perdamaian di Gaza. Hamas mulai menunjukkan sikap lebih terbuka untuk bernegosiasi. Namun tugasnya tidak mudah mengingat konflik telah berlangsung 14 bulan dengan korban jiwa dan kerusakan yang sangat besar.
Majelis Umum PBB berhasil mengesahkan resolusi gencatan senjata Gaza dengan dukungan 158 negara. Hamas menanggapi positif dan menyatakan siap berunding untuk perdamaian. Meskipun AS dan Israel menolak, resolusi ini membuka harapan baru bagi penyelesaian konflik dan krisis kemanusiaan di Gaza.
Konflik Israel-Gaza terus memanas dengan perintah evakuasi terbaru di wilayah Gaza Selatan, khususnya Khan Younis. Militer Israel mengklaim adanya peluncuran roket dari kawasan tersebut, memaksa penduduk local mengungsi ke zona kemanusiaan. Situasi semakin mencekam dengan korban jiwa yang terus bertambah di kedua belah pihak, mayoritas warga sipil.
Ketegangan di Timur Tengah semakin memanas setelah Donald Trump, presiden terpilih AS, mengancam akan ada konsekuensi serius jika sandera di Gaza tidak dibebaskan sebelum pelantikannya pada Januari 2025. Pernyataan ini muncul di tengah konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas yang telah menewaskan ribuan orang dan menghancurkan sebagian besar Gaza.
Upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik Gaza terus berlanjut melalui dialog antara Hamas dan Mesir. Kedua pihak membahas kemungkinan gencatan senjata, pertukaran tahanan, dan bantuan kemanusiaan. Meski belum ada kesepakatan konkret, keterlibatan aktif mediator regional seperti Mesir, Qatar, dan Turki memberikan harapan baru bagi tercapainya solusi damai di wilayah tersebut.
Mahmoud Abbas mengambil langkah bersejarah dengan menunjuk Rawhi Fattuh sebagai penerus sementara melalui dekrit presiden. Keputusan ini efektif menyingkirkan Hamas dari proses suksesi kepemimpinan Palestina. Langkah ini diambil di tengah konflik berkelanjutan dengan Israel dan perpecahan internal antara Fatah dan Hamas, menandai babak baru dalam politik Palestina yang semakin kompleks.
Resolusi PBB 1701 merupakan dokumen kunci yang telah berperan vital dalam menjaga stabilitas perbatasan Israel-Lebanon sejak 2006. Meskipun menghadapi berbagai tantangan implementasi, resolusi ini tetap menjadi landasan penting dalam upaya perdamaian terkini. Keberhasilan resolusi ini bergantung pada komitmen kedua pihak dalam menghormati ketentuan-ketentuan yang telah disepakati, termasuk penghormatan terhadap Garis Biru dan pelucutan senjata kelompok bersenjata.
Skandal kebocoran dokumen rahasia mengguncang Israel saat asisten Netanyahu dan seorang tentara didakwa atas dugaan pengkhianatan negara. Kasus ini memicu ketegangan internal di tengah konflik dengan Hamas. Dokumen yang bocor ke media Jerman mengungkap strategi Hamas dalam negosiasi sandera, namun juga memperlihatkan perpecahan dalam masyarakat Israel. Presiden Herzog memperingatkan risiko perpecahan internal yang mengancam persatuan negara.
ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Mohammed Deif, pemimpin militer Hamas, terkait serangan 7 Oktober. Keputusan ini disambut positif oleh keluarga korban sebagai langkah awal mencari keadilan. Namun, situasi menjadi kompleks dengan dikeluarkannya surat penangkapan serupa untuk PM Israel Netanyahu. Kasus ini menandai babak baru dalam penanganan konflik Israel-Hamas di mata hukum internasional.
Keputusan ICC menerbitkan surat penangkapan untuk Netanyahu dan pemimpin Hamas menciptakan ketegangan diplomatik global. Israel dan sekutunya menolak keras, sementara Palestina mendukung. Uni Eropa terpecah dalam menyikapi, dengan beberapa negara siap melaksanakan perintah penangkapan. Situasi ini menambah kompleksitas konflik Israel-Palestina yang berkelanjutan.
Ketegangan di Gaza semakin memuncak setelah AS memveto resolusi gencatan senjata di Dewan Keamanan PBB. Hamas dengan keras mengecam tindakan AS dan menuduhnya sebagai pelaku langsung dalam perang genosida di Gaza. Situasi ini semakin memperumit upaya perdamaian di wilayah tersebut, sementara korban terus berjatuhan. Dukungan AS terhadap Israel melalui veto ini mendapat kecaman keras dari berbagai pihak.
Kunjungan bersejarah Netanyahu ke Gaza menandai tekad kuat Israel menghabisi Hamas. Dengan mengenakan perlengkapan tempur lengkap, dia menegaskan komitmen menyelamatkan para sandera dan mencegah Hamas berkuasa kembali. Perang yang berlangsung lebih dari setahun telah menewaskan puluhan ribu orang dan menghancurkan Gaza, namun Israel tetap kukuh pada misinya menghancurkan Hamas sepenuhnya.