LANGIT7.ID-, Jakarta- - Juru bicara Hezbollah menyatakan pada Senin bahwa mereka belum menerima proposal apapun terkait gencatan senjata untuk Lebanon. Pernyataan ini muncul di tengah klaim Menteri Luar Negeri Israel yang menyebut ada "kemajuan" dalam upaya diplomatik, serta laporan media Israel yang mengabarkan kabinet telah menyetujui proposal gencatan senjata.
"Sejauh informasi yang saya miliki, belum ada proposal resmi yang sampai ke Lebanon atau kepada kami mengenai hal ini," ungkap Mohammad Afif, kepala kantor media Hezbollah, dalam konferensi pers di wilayah selatan Beirut.
"Saya yakin kita masih dalam tahap penjajakan dan penyampaian ide-ide awal serta diskusi pendahuluan, tapi sejauh ini belum ada yang konkret," tambahnya.
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mengonfirmasi pada Senin bahwa memang ada kemajuan dalam pembicaraan gencatan senjata Lebanon, namun penegakan kesepakatan tetap menjadi elemen terpenting. "Ada kemajuan," kata Saar dalam konferensi pers, sambil menambahkan: "Tantangan utama akan ada pada penegakan apa yang akan disepakati."
Media Israel Hayom melaporkan pada Minggu bahwa telah terjadi kemajuan substansial dalam negosiasi diplomatik mengenai proposal gencatan senjata Lebanon. Proposal tersebut mensyaratkan Hezbollah untuk mundur ke utara Sungai Litani, melarang kehadiran militer mereka di dekat perbatasan Israel, sementara pasukan Israel akan kembali ke perbatasan internasional.
Yedioth Ahronoth, koran dengan penjualan tertinggi di Israel, melaporkan pada Senin bahwa Israel dan Lebanon telah bertukar draft melalui utusan AS Amos Hochstein, menandakan adanya kemajuan dalam upaya mencapai kesepakatan final.
(lam)