LANGIT7.ID-, Jakarta- - Menteri Transportasi Lebanon Ali Hamieh mengungkapkan, Israel melancarkan serangan ke tiga titik perlintasan perbatasan utara Lebanon dengan Suriah untuk pertama kalinya pada Selasa malam.
Serangan ini terjadi beberapa saat setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan gencatan senjata yang akan mulai berlaku pada pukul 04.00 waktu setempat (02.00 GMT) pada hari Rabu untuk menghentikan permusuhan antara kelompok bersenjata Hezbollah Lebanon dan Israel.
Hamieh mengatakan belum dapat dipastikan apakah jalan-jalan tersebut telah terputus akibat serangan itu. Serangan Israel ke perlintasan timur Lebanon dalam beberapa pekan terakhir sebelumnya telah menutup rute-rute menuju Suriah.
Baca juga:
Netanyahu Setujui Gencatan Senjata dengan Hizbullah, Biden Pastikan Dimulai Rabu PagiMedia pemerintah Suriah melaporkan bahwa serangan Israel menargetkan perlintasan utara antara Suriah dan Lebanon, namun belum jelas di sisi perbatasan mana serangan tersebut terjadi.
Televisi pemerintah Suriah melaporkan 10 orang terluka, termasuk tiga dalam kondisi kritis, dalam serangan Israel di perlintasan perbatasan Arida. Para korban telah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Korban juga dilaporkan dalam serangan Israel terpisah di perlintasan perbatasan Dabousieh dengan Lebanon.
Militer Israel belum memberikan komentar, tetapi sebelumnya menyatakan bahwa mereka menargetkan lokasi-lokasi yang mereka klaim terkait Iran di Suriah sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas untuk membatasi pengaruh Iran dan sekutunya Hezbollah di kawasan tersebut.
Terpisah, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan pada Selasa malam bahwa mereka menyerang fasilitas penyimpanan senjata milisi yang berafiliasi dengan Iran di Suriah sebagai balasan atas serangan kelompok pro-Iran terhadap pasukan AS di negara tersebut pada hari Senin.
(lam)