LANGIT7.ID-, Jakarta - - Seluruh
karyawan pria muslim, baik di sektor publik dan swasta, di
Johor,
Malaysia diwajibkan menghentikan sementara aktivitas di tempat usaha selama waktu shalat Jumat.
Ketua Komite Urusan Agama Islam Johor Mohd Fared Mohd Khalid mengatakan aturan ini untuk memastikan semua pria Muslim memenuhi kewajibannya mendirikan
shalat Jumat.
Baca juga: Pelatih Prancis Patrice Beaumelle Masuk Islam, Ucap Syahadat Usai Shalat Jumat“Yang wajib menghentikan kegiatan usaha adalah laki-laki Muslim; mereka tidak boleh
berdagang, bekerja atau terus makan selama waktu salat. Namun pengecualian diberikan kepada non-Muslim dan
wanita Muslim," kata Mohd Fared, dikutip dari Bernama, Kamis (28/11/2024).
“Departemen Agama Islam Johor (JAINJ) akan melakukan penegakan hukum untuk memastikan semua pria Muslim di Johor menghadiri salat Jumat,” tambahnya.
Menteri Besar Datuk Onn Hafiz Ghazi, saat memaparkan Anggaran Johor 2025, mengumumkan bahwa pemerintah negara bagian akan memperpanjang waktu istirahat
makan siang hari Jumat untuk sektor publik dan swasta menjadi dua jam mulai tanggal 1 Januari, dibandingkan dengan saat ini yang hanya satu jam 30 menit.
Sementara itu, terkait penyesuaian hari libur akhir pekan yang akan digeser menjadi Sabtu dan Ahad mulai 1 Januari, Mohd Fared mengatakan pemerintah negara bagian terbuka terhadap masukan dari orang tua mengenai seragam sekolah untuk pelajaran agama pada hari Jumat.
“Mungkin ada orang tua yang merasa tidak nyaman untuk mengganti
seragam sekolah agama pada hari Jumat dan lebih memilih anaknya mengenakan pakaian yang sama dengan seragam sekolah nasionalnya. Bagi saya, itu bukan masalah. Kami terbuka untuk saran. Yang penting siswa bersekolah dan menunaikan salat Jumat,” ujarnya.
Baca juga: Ghana Gelar Doa Usai Shalat Jumat untuk Timnas Piala Dunia 2022(est)