LANGIT7.ID, Jakarta -
Sunnah Rasul malam Jumat bukan berhubungan badan suami istri. Ummat Islam harus waspadai hadist palsu, bukan malah menjadikannya sebagai bahan bercandaan.
Banyak masyarakat menganggap sunnah Rasul
malam Jumat yakni berhubungan badan suami istri, tanpa mengecek lebih dulu keabsahan hadist yang menjadi acuannya.
![Sunnah Rasul Malam Jumat Berhubungan Badan Ternyata Hadist Palsu]()
Mirisnya lagi sunnah Rasul malam Jumat itu menjadi bahan bercandaan. Ujaran tersebut kerap terlontar oleh seseorang kepada rekannya setiap malam Jumat.
Baca Juga: Amalan Sunnah, Malam Jumat Dianjurkan Baca Surah Al-KahfiKemunculan istilah sunnah Rasul malam Jumat berkaitan dengan hadits Rasulullah mengenai amalan-alaman pada Hari Jumat yang diriwayatkan Aus bin Abi Aus.
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang mandi pada hari Jumat, berangkat pagi-pagi dan mendapatkan awal khotbah, berjalan dan tidak berkendaraan, dia mendekat ke imam, diam, serta berkonsentrasi mendengarkan khotbah maka setiap langkah kakinya dinilai sebagaimana pahala amalnya setahun." (HR Ahmad, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah dinilai sahih oleh Imam An-Nawawi dan Syekh Al-Albani).
Anjuran mandi pada hari Jumat dalam hadits tersebut ditafsirkan sebagian ulama sebagai anjuran untuk berhubungan badan pada malam Jumat.
Namun, perlu dipahami bahwa berhubungan badan malam Jumat bukan sunnah Nabi dan tidak bisa dinisbatkan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Baca Juga: 5 Masjid Unik Bersejarah di Jakarta, Cocok untuk Shalat JumatSyekh Wahbah Az-Zuhayli mengatakan, tidak ada anjuran atau sunnah Rasul malam Jumat berhubungan badan suami-istri. Tetapi ada segelintir ulama menyatakan anjuran hubungan seksual di malam Jumat.
Uztadz Ammi Nur Baits, pengasuh Konsultasi Syariah menjelaskan, dalam Aunul Ma'bud Syarh Sunan Abu Daud, ada sebagian ulama yang mengartikan kata mandi di malam Jumat itu menggauli istri atau berhubungan badan.
![Sunnah Rasul Malam Jumat Berhubungan Badan Ternyata Hadist Palsu]()
Karena ketika seorang suami melakukan hubungan intim dengan istrinya, dia harus mandi. Dengan melakukan hal ini sebelum berangkat shalat Jumat, seorang Muslim akan lebih bisa menekan syahwatnya dan menahan pandangannya ketika menuju masjid.
"Jika kita menganggap pendapat ini adalah pendapat yang kuat, anjuran melakukan hubungan intim di hari Jumat seharusnya dilakukan sebelum berangkat shalat di siang hari, bukan di malam Jumat, karena batas awal waktu mandi untuk shalat Jumat yakni setelah terbit fajar di hari Jumat," katanya.
Baca Juga: Potret Shalat Jumat di Masjid Istiqlal saat Pemberlakuan PPKMAdapun hadits yang menyatakan, "Barang siapa melakukan hubungan suami istri di malam Jumat (Kamis malam), pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi. (Dalam hadis yang lain disebutkan sama dengan membunuh 1.000 atau 7.000 Yahudi)" ini merupakan hadits palsu yang malah jadi pedoman, bahkan candaan.
![Sunnah Rasul Malam Jumat Berhubungan Badan Ternyata Hadist Palsu]()
"Hadis di atas tidak akan kita temukan dalam kitab manapun, baik kumpulan hadis dhaif (lemah) apalagi sahih. Artinya, hadis Sunah Rasul malam Jumat tersebut, apalagi sama dengan membunuh 100 Yahudi, bukan hadist, alias palsu, yang dikarang oleh orang yang tidak bertanggung jawab," kata Ustaz Abdullah Zaen.
(bal)